“Aku memang melihatnya, karena setiap hari aku membersihkan kamar putri. Tapi, aku tak berani menyentuh kotak perhiasan itu,” jawab pengasuh kedua. Patih lalu beralih ke pengasuh terakhir.
“Setiap hari, aku melihat kotak perhiasan putri. Tapi aku tahu, putri sangat menyayangi perhiasannya. Aku tak berani menyentuh, apalagi mengambilnya,” ujar pengasuh ketiga
Mendengar penjelasan ketiga pengasuh putri raja, patih akhirnya menyimpulkan bahwa putri rajalah yang bersalah. Ia telah teledor menaruh kotak perhiasannya sembarangan. Patih pun memutuskan akan menghukum putri raja. Mengetahui putri raja akan dihukum, pengasuh tertua mengaku.
Baca Juga: Udara Kotor Jakarta Buat Anak Nikita Willy Sakit
“Tolong, jangan hukum tuan putri. Aku yang menyembunyikan kotak perhiasan itu. Aku mendengar kabar, akan ada perampok yang mengadang tuan putri. Jadi, aku sengaja menyembunyikan kotak perhiasan tuan putri, agar tuan putri tak jadi pergi ke kerajaan tetangga. Aku takut, keselamatan tuan putri terancam,” jelas pengasuh tertua.
Setelah mendengarkan pengakuan pengasuh tertua, patih memaafkannya. Ia meminta agar kotak perhiasan tuan putri segera dikembalikan. Putri raja juga akan tetap menghadiri jamuan makan malam, tapi dengan pengawalan yang ketat.
Rupanya perkataan pengasuh tertua benar. Di tengah perjalanan, ada sekelompok perampok mengadang putri raja. Tapi, berkat pengawalan putri raja yang ketat, kelompok perampok itu pun bisa ditangkap.***
Artikel Terkait
Cerita Fantasi Pendek, Kisah Bimbi Anak yang Malas Sekolah
Cerita Fantasi Dongeng, Kisah Lomba Lari Kelinci dan Kura-kura
Cerita Fantasi Singkat, Kisah Aladin dan Lampu Ajaib
Cerita Fantasi Menarik, Kisah Tentang Batu yang Bisa Menangis
Cerita Fantasi Anak, Kisah Tentang Rumah Coklat Si Penyihir