Ketika amigdala memberikan stimulasi pada hipotalamus, hipotalamus akan mengirimkan sinyal ke kelenjar adrenal untuk memproduksi hormon adrenalin dan kortisol. Hormon tersebut masuk ke aliran darah menyebabkan detak jantung meningkat, semakin cepat bernapas, dan mudah berkeringat.
Sementara rasa bahagia dikendalikan oleh korteks limbik dan precuneus. Bagian bernama precuneus ini terlibat dalam mengambil ingatan, menjaga kesadaran diri, dan memfokuskan perhatian.
Menurut penelitian tahun 2015, ilmuwan menemukan bahwa precuneus juga dapat memproses informasi tertentu dan mengubahnya menjadi perasan bahagia.
Lalu, bagaimana saat kita merasa marah?
Sama seperti perasaan takut, kemarahan adalah respons tubuh ketika menerima ancaman atau pemicu stres dari lingkungan.
Kemarahan dimulai dengan amigdala yang kemudian memberikan stimulasi pada hipotalamus, sehingga menghasilkan respons rasa takut dan marah.
Itu dia sekilas informasi mengenai perkembangan otak manusia.**
Artikel Terkait
Musim Hujan Datang! Simak 7 Cara Praktis Cuci Pakaian Anti Bau Apek
Job Seeker Sini! Prospek Pekerjaan Untuk Lulusan SMK Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) di Tahun 2024
Prospek Kerja Untuk Lulusan SMK Jurusan Rekaya Perangkat Lunak, Banyak Perusahaan yang Mengincar Lulusan Ini
Fresh Graduate Merapat! Ini Dia Prospek Pekerjaan Untuk Lulusan SMK dengan Jurusan Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran Tahun 2024
Cara Pendaftaran Online di Universitas Airlangga Untuk Calon Mahasiswa Baru, Cara yang Sangat Mudah Wajib di Baca
Seleksi Mandiri di Universitas Airlangga Tahun 2024 Akan Segera di Buka Cek Jadwalnya di Sini, Jangan Sampai Ketinggalan
Baru Mendarat dari Yogyakarta, Prabowo Subianto Sukses Sapa Ratusan Pedagang Bakso di Bekasi