Begini Kondisi Ibu Hamil yang Harus Melahirkan Caesar dan Mengurangi Resiko Kematian Bayi

SEWAKTU.com - Ibu hamil biasanya memilih untuk melakukan persalinan normal dibandingkan dengan Operasi Caesar.

Hal ini disebabkan pula karena berkembangnya stigma mengenai ibu yang melahirkan caesar belum menjadi ibu seutuhnya.

Kendala biaya juga menjadi alasan Ibu hamil dipaksa dan memaksa untuk melahirkan normal.

Namun, dalam beberapa kasus tindakan caesar menjadi pilihan yang tepat untuk memastikan keselamatan ibu dan bayi.

Baca Juga: Kisah Inspiratif Paul Alexander, Mengejar Mimpi dalam Paru-Paru Besi

Artikel ini akan membahas kondisi ibu hamil yang memerlukan tindakan caesar, serta beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan.

1. Masalah dengan Bayi

Tindakan caesar dilakukan apabila:
- Denyut jantung tidak normal
- Posisi bayi sungsang atau melintang
- Masalah perkembangan, seperti hidrosefalus atau spina bifida
- Kehamilan ganda (kembar tiga atau kembar)

2. Masalah kesehatan Ibu

- Memiliki infeksi genital aktif
- Infeksi HIV pada ibu
- Memiliki riwayat caesar sebelumnya

Baca Juga: Resep Praktis Olah Rendang untuk Menu Makan Sahur: Makanan Tradisional Indonesia yang Lezat

3. Masalah pada persalinan

- Ketidaksesuaian antara ukuran panggul ibu dengan ukuran kepala bayi
- Plasenta menutupi sebagian atau seluruh bukaan serviks
- Tali pusat keluar melalui pembukaan jalan lahir sebelum bayi (tali pusat prolaps)
- Persalinan yang memakan waktu terlalu lama atau berhenti
- Infeksi atau demam selama persalinan

Keputusan untuk melakukan tindakan caesar biasanya dibuat berdasarkan kondisi kesehatan ibu dan bayi.