CO biasanya berasal dari knalpot kendaraan bermotor, pemanas ruangan berbahan bakar fosil, dan alat-alat yang menggunakan bahan bakar gas.
5. Nitrogen Dioksida (NO2)
Nitrogen dioksida adalah gas yang berwarna coklat kemerahan dan merupakan polutan yang sangat reaktif. NO2 terbentuk dari pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor dan pembangkit listrik.
Paparan NO2 dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, memperburuk asma, dan mengurangi daya tahan terhadap infeksi pernapasan.
6. Sulfur Dioksida (SO2)
Sulfur dioksida adalah gas berbau tajam yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung sulfur, seperti batu bara dan minyak. SO2 dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, mata, dan kulit.
Selain itu, SO2 dapat bereaksi dengan air di atmosfer untuk membentuk hujan asam, yang merusak lingkungan dan memperburuk masalah pernapasan pada manusia.
7. Timah (Pb)
Timah adalah logam berat yang dapat terhirup dalam bentuk partikel halus yang berasal dari pembakaran bahan bakar bertimbal, industri logam, dan beberapa produk konsumen seperti cat dan baterai.
Paparan timah dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf, ginjal, dan reproduksi, serta menurunkan kecerdasan pada anak-anak.
8. Benzena
Benzena adalah senyawa organik yang sangat mudah menguap dan berbahaya, sering ditemukan dalam asap rokok, emisi kendaraan bermotor, dan polusi industri. Paparan benzena dapat menyebabkan kerusakan sumsum tulang dan telah dikaitkan dengan leukemia dan kanker lainnya.
9. Amonia (NH3)
Amonia adalah gas yang berbau menyengat dan sering digunakan dalam produk pembersih rumah tangga dan sebagai bahan baku dalam industri. Paparan amonia dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta masalah pernapasan yang lebih serius pada konsentrasi tinggi.
10. Formaldehida