Minyak Babi Bikin Gorengan Lebih Renyah? Ini Penjelasan Chef

- Rabu, 28 Mei 2025 | 14:03 WIB
Ilustrasi Minyak Babi
Ilustrasi Minyak Babi

Minyak kelapa, minyak kelapa sawit, atau minyak jagung juga bisa memberi rasa khas, tergantung pada teknik memasak dan bumbu yang digunakan.

Tidak Semua Jenis Gorengan Cocok

Meski punya potensi menghasilkan gorengan yang renyah dan gurih, minyak babi bukan berarti cocok untuk semua jenis makanan.

Menurut para chef, jenis minyak harus disesuaikan dengan jenis bahan yang digoreng dan tujuan rasa akhir yang ingin dicapai.

Untuk gorengan ringan seperti tahu, tempe, atau sayuran, minyak nabati cenderung lebih netral dan tidak mengganggu rasa utama bahan.

Tapi untuk gorengan berat seperti daging atau jeroan, minyak babi bisa memperkuat karakter rasa dan menambah sensasi gurih.

Chef Anjar juga mengingatkan bahwa penggunaan minyak babi perlu dikontrol secara ketat dalam dapur profesional.

Karena ada konsumen yang punya pantangan atau keyakinan tertentu, maka transparansi dalam pemilihan bahan jadi sangat penting.

Pilihan Minyak Tetap Kembali ke Selera dan Nilai

Dalam dunia kuliner, bahan apapun punya kelebihan dan kekurangan. Minyak babi mungkin memberi rasa dan tekstur yang lebih tajam, tapi belum tentu cocok untuk semua orang.

Minyak nabati mungkin lebih aman secara umum, tapi bisa kurang menonjol dari sisi aroma.

Chef Dimas mengatakan bahwa memilih minyak itu seperti memilih bumbu. Semua tergantung selera, kebiasaan, dan nilai yang dianut masing masing orang.

Yang terpenting adalah bagaimana setiap bahan digunakan dengan tepat, bersih, dan bertanggung jawab.

Ia juga menyarankan agar para pelaku usaha kuliner transparan soal jenis minyak yang digunakan.

Terutama di negara seperti Indonesia, di mana kehalalan menjadi hal yang sangat sensitif. Kejujuran pada konsumen bukan hanya soal etika, tapi juga bisa menjadi nilai tambah dalam jangka panjang.

Pengawasan dan Edukasi Jadi Kunci

Isu minyak babi dalam gorengan memang memancing reaksi karena menyangkut hal yang sangat personal. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk menyikapi dengan kepala dingin dan sikap terbuka.

Pemerintah dan lembaga pengawas pangan juga terus mengimbau para pelaku usaha untuk mengikuti standar produksi makanan yang jelas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Ningsih

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X