Perjuangan Berat Pingkan Mambo: Hidup Sendirian, Jadi Tulang Punggung Keluarga, hingga Rencana Cerai

SEWAKTU.COM -- Di balik senyum dan penampilan cerianya di depan kamera, penyanyi Pingkan Mambo ternyata menyimpan kisah hidup yang penuh perjuangan. Mantan personel Ratu itu mengaku sering merasa kesepian, tidak memiliki teman, dan menjalani hidup sendirian. “Orang-orang bilang aku bodoh, aku salah, jadi kadang aku mikir, ada nggak sih yang mau temenan sama aku? Aku beneran nggak punya teman karena selalu kerja buat anak,” ungkapnya.

Pingkan mengaku hampir seluruh waktunya habis untuk bekerja. Ia harus menjadi tulang punggung keluarga demi menghidupi kelima anaknya. Apa pun pekerjaan yang bisa menghasilkan uang dijalani tanpa ragu, mulai dari berjualan pisang goreng, bubur Manado, menjual baju secara online, hingga bernyanyi live di media sosial. Bahkan, ia sempat dikabarkan bangkrut. Meski begitu, semangatnya tidak pernah padam karena tanggung jawabnya sebagai seorang ibu.

Baca Juga: 14 Tren Fashion Era 80-an yang Kembali Hits dan Jadi Inspirasi Gaya Kekinian

“Yang penting aku bisa tanggung jawab. Aku punya anak-anak yang harus sekolah, jadi hidupku memang keras. Dari kesulitan itu, aku berusaha mendidik mereka biar sukses,” kata Pingkan.

Baca Juga: DPRD Kota Bogor Rampungkan Pembahasan KUA-PPAS 2026, Seluruh Komisi Sampaikan Catatan Kritis

Namun, kehidupan rumah tangganya tak kalah berat. Sang suami disebut sudah tidak tinggal bersama selama dua tahun terakhir. Bahkan, Pingkan sempat mengungkapkan niat untuk menggugat cerai lantaran suaminya tidak mampu menafkahi keluarga setelah terkena PHK. Meski begitu, keputusan itu tidak mudah. “Aku mikir mau cerai, tapi setiap tanya Tuhan, selalu jawabannya jangan. Padahal dia sudah lama nggak ada sama kita,” ujarnya lirih.

Baca Juga: TMMD ke-125 Resmi Ditutup, Tri Adhianto dan Pangdam Jaya Tegaskan Kebersamaan TNI dan Rakyat

Kisah Pingkan Mambo menjadi potret nyata betapa kerasnya perjuangan seorang ibu tunggal dalam menghadapi kehidupan. Meski kesulitan datang silih berganti, ia tetap berusaha kuat demi anak-anaknya, sambil menata hati menghadapi masa depan rumah tangganya.