Pada abad ke-19, terdapat seorang koboi yang bekerja untuk tuan yang memiliki banyak kuda dan ternak lainnya. Tugas koboi tersebut melibatkan pemeliharaan dan penggembalaan kuda serta hewan ternak lain di wilayah tersebut.
Terungkap bahwa para koboi ini diberi bagian punggung hewan sebagai bagian dari makanan mereka, teman-teman. Bagian punggung ini memiliki lemak yang tebal, dagingnya sedikit, dan harganya paling terjangkau.
Seiring dengan itu, bagian punggung ini menjadi sulit diolah. Namun, para koboi menunjukkan kreativitas mereka dalam mengolahnya. Setelah merencanakan caranya, akhirnya para koboi memilih untuk memanggang daging tersebut di atas api kecil dengan durasi yang cukup lama.
Mereka menggunakan tusukan besi untuk memanggang daging sehingga bisa ditempatkan di atas api dengan mudah.
Baca Juga: Dalam Perayaan Malam Tahun Baru Kenapa Selalu Identik dengan Bakar Jagung? Cek Faktanya di Sini
3. Tradisi mulai menyebar ke Indonesia
Tidak hanya di Amerika Serikat, sekarang banyak penduduk Indonesia yang merayakan pergantian tahun dengan acara bakar-bakar. Penyebaran tradisi bakar-bakar ini utamanya disebabkan oleh pengaruh globalisasi dan perkembangan internet.
Pada masa lalu, masyarakat Indonesia merayakan tahun baru dengan makna spiritual dan berkumpul bersama teman-teman. Namun, perkembangan budaya Barat akhirnya mendorong masyarakat untuk mengubah cara mereka merayakan tahun baru tersebut.
Akibat globalisasi, perayaan tahun baru telah mengalami perubahan menjadi kegiatan bakar-bakar bersama. Tradisi tahun baru tidak hanya terbatas pada momen perayaan tahun baru, tetapi juga dapat dinikmati dalam acara penting lainnya.
Dengan biaya yang terjangkau dan cara yang sederhana, setiap keluarga dapat melakukan kegiatan bakar-bakar di rumah. Selain menikmati hidangan makanan, tradisi bakar-bakar juga dapat menciptakan suasana kebersamaan.
Demikianlah asal-usul tradisi bakar-bakar selama perayaan tahun baru, diharapkan dapat memenuhi rasa penasaran.***