Sesuai dengan namanya, kue kembang waru memiliki bentuk yang istimewa menyerupai bunga yang memiliki kelopak. Kue ini memiliki delapan kelopak, yang melambangkan delapan unsur utama, yaitu matahari, bulan, bintang, air, tanah, angin, awan, dan samudra.
3. Jadah Manten
Sesuai dengan namanya, jajanan pasar ini memiliki bentuk yang unik. Dalam penyajiannya, jadah ini disajikan diapit oleh dua ruas bambu dan diberi hiasan potongan kecil buncis di ujung masing-masing ruas bambu tersebut.
Jajanan pasar khas ini sangat diminati oleh masyarakat karena dibuat dari bahan dasar ketan dan diisi dengan daging ayam yang lezat.
Dengan rasa gurih, jadah ini sangat pas disantap bersama secangkir teh atau kopi.
Proses memasak jajanan pasar ini melibatkan tahap pemanggangan sebelum dihidangkan, menjadikan jadah ini semakin menarik untuk dicicipi saat berkunjung ke Kotagede.
4. Yangko
Nama jajanan pasar ini diambil dari kata "kiyangko," dan dalam aksen bahasa Jawa, seiring waktu, "kiyangko" berubah menjadi "yangko."
Mbah Ireng adalah orang pertama yang memperkenalkan yangko, menciptakannya pertama kali pada tahun 1921. Namun, meskipun demikian, kepopuleran yangko mulai merambah dan dikenal luas pada tahun 1939.
Yangko memiliki bahan dasar yang sama dengan mochi dari Jepang, sehingga rasanya juga serupa. Perbedaan utamanya terletak pada bentuk yangko yang berbentuk kotak dengan tekstur yang sedikit padat namun tetap kenyal, berbeda dengan mochi yang bulat dan lembut-kenyal.
5. Legomoro
Mirip dengan lemper, jajanan pasar khas ini terbuat dari ketan yang diisi daging ayam, lalu dibungkus dengan daun pisang.
Yang membedakan legomoro ini dari lemper adalah cara pembungkusannya.
Jika lemper dibungkus dengan daun pisang dan dijepit lidi di kedua sisi, legomoro dibungkus dengan daun pisang yang diikat menggunakan tali bambu. Cara pengikatannya juga memiliki keunikannya, ada yang menggunakan dua tali, bahkan ada yang menggunakan tiga kali pengikatan.