SEWAKTU.com -- Seberkas sinar listrik menembus kegelapan di atas perairan tenang Samudra Atlantik. Kisah Titanic yang satu ini sangat menarik dari teori penyintas. Kapal Titanic dengan tenang bergerak melewati gelombang, para penumpang sedang tidur ketika tiba-tiba satu bentuk putih berukuran raksasa tersorot.
Berkas sinar gunung es nahas ini nyaris membelah bagian samping kapal legendaris tersebut pada 14 April, 11 hanya dua hari sebelum seseorang memfoto gunung es raksasa berbentuk elips yang sangat aneh.
Ternyata, kemungkinan besar gunung es ini terbentuk dari salju yang jatuh 100.000 tahun lalu. Peneliti memakai pemodelan komputer untuk memperkirakan asalnya. Mereka memakai data dari tahun 1912 dan menambahkan informasi baru tentang angin dan arus laut.
Kesimpulan mereka, kemungkinan gunung es ini adalah bagian dari gugusan kecil gletser di barat daya Greenland. Menghitung rute gunung es semacam itu di tahun tertentu di masa lalu sudah mungkin dilakukan.
Baca Juga: Hujan Terlama Pernah Terjadi Selama 3 Tahun Penuh dari 1913-1916, Begini Cerita Sejarahnya
Jadi, gunung es kenamaan ini bergerak dari Greenland ke suatu area yang lebih jauh ke selatan dari Cornwall. Kalau saja Titanic melewati wilayah ini 2 hari lebih lambat saja, gunung es itu sudah bergerak jauh dari titik pertemuan keduanya.
Awalnya, bobot gunung es paling tersohor itu 75 juta ton. Seiring waktu, pelan-pelan ia mulai meleleh, dan saat menenggelamkan Titanic, bobotnya tinggal 1,5 juta ton saat tabrakan.
Kemungkinan gunung es ini sudah meleleh selama berbulan-bulan, tapi ia tetap saja monster yang sebenarnya saat Titanic tenggelam. Panjang gunung es itu 120 m dan lebih dari 30 m permukaannya ada di atas air.
Sebagian orang percaya supermoon lah penyebab Titanic tenggelam malam itu. Ada peristiwa langka terkait bulan yang belum terjadi selama 1400 tahun.
Dalam kondisi normal, gunung es tersebut belum akan bergerak sejauh ini ke selatan tanpa meleleh dan kehilangan sebagian besar masanya.
Tapi mungkin supermoon yang menimbulkan gelombang tinggi yang di luar kebiasaan, juga menarik gunung es itu menjauhi gletser jauh lebih cepat dari biasanya. Ada bakteri jenis tertentu yang perlahan-lahan mengonsumsi sisa-sisa Titanic.
Korosi garam, arus laut, suhu yang membeku, ditambah mikroorganisme pemakan karat bisa melahap seluruh bangkai kapal itu.
Artis Amerika Dorothy Gibson ada di atas Titanic. Dia selamat, dan ketika tiba di kota New York, hampir seketika itu juga dia mulai membuat film berjudul "Save from the Titanic".