lifestyle

Daftar 10 Partikel Polusi Berbahaya yang Selalu Dihirup Manusia Setiap Hari

Minggu, 1 September 2024 | 13:04 WIB
Polusi

Formaldehida adalah gas berbau tajam yang sering digunakan dalam bahan bangunan, produk rumah tangga, dan proses industri. Paparan formaldehida dalam jangka panjang telah dikaitkan dengan berbagai jenis kanker, serta iritasi pada mata, hidung, tenggorokan, dan kulit.

Apa Saja Dampak Buruknya Bagi Kesehatan Tubuh?

Paparan terhadap partikel polusi udara yang berbahaya memiliki sejumlah dampak buruk bagi kesehatan tubuh, yang bisa bersifat akut maupun kronis.

Dampak ini dapat mempengaruhi berbagai sistem dalam tubuh, terutama sistem pernapasan, kardiovaskular, dan sistem saraf. Berikut adalah beberapa dampak buruk utama yang disebabkan oleh polusi udara terhadap kesehatan tubuh manusia:

- Gangguan Pernapasan

Partikel polusi udara seperti PM2.5, PM10, ozon, dan nitrogen dioksida dapat menyebabkan berbagai masalah pernapasan. Orang yang terpapar polutan ini dapat mengalami iritasi pada saluran pernapasan, batuk, bronkitis, asma, dan infeksi saluran pernapasan atas. Pada kasus yang lebih parah, paparan jangka panjang dapat menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan kanker paru-paru.

- Penyakit Kardiovaskular

Partikel halus seperti PM2.5 dapat menembus aliran darah setelah terhirup, yang kemudian dapat menyebabkan peradangan dan stres oksidatif. Ini meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner, stroke, hipertensi, dan aritmia. Polusi udara juga dapat memperburuk kondisi kardiovaskular yang sudah ada, meningkatkan kemungkinan serangan jantung dan gagal jantung.

- Kerusakan Saraf dan Otak

Beberapa polutan udara, seperti timah dan formaldehida, diketahui dapat merusak sistem saraf. Paparan terhadap polutan ini bisa menyebabkan gangguan kognitif, penurunan kemampuan belajar, dan masalah perilaku, terutama pada anak-anak. Pada orang dewasa, polusi udara telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.

- Masalah Reproduksi dan Perkembangan

Paparan terhadap polusi udara, terutama selama kehamilan, dapat berdampak buruk pada perkembangan janin. Ini bisa menyebabkan bayi lahir prematur, berat badan lahir rendah, dan bahkan cacat lahir. Selain itu, paparan polutan tertentu seperti benzena dan timah dapat mengganggu fungsi reproduksi dan menurunkan kesuburan.

- Kanker

Beberapa polutan udara seperti benzena, formaldehida, dan partikel halus (PM2.5) telah diklasifikasikan sebagai karsinogen oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Paparan jangka panjang terhadap polutan ini meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker paru-paru, kanker darah (leukemia), dan kanker kandung kemih.

- Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh

Halaman:

Tags

Terkini