SEWAKTU.COM -- Saat mendengar kata berpikir kreatif, banyak dari kita mungkin langsung terbayang seni, musik, atau iklan yang unik. Tapi benarkah kreativitas hanya dimiliki oleh segelintir orang?
Jawabannya: iya dan tidak. Beberapa penelitian membuktikan bahwa orang yang sangat kreatif memang punya pola otak yang berbeda. Misalnya musisi jazz yang bisa improvisasi atau pelukis yang spontan mereka cenderung punya koneksi antarbagian otak yang kuat, membuat mereka mampu menciptakan ide-ide orisinal dengan mudah.
Namun, kabar baiknya: otak manusia bersifat fleksibel, atau disebut neuroplasticity. Artinya, siapa pun bisa melatih otaknya agar lebih kreatif melalui pengalaman dan latihan tertentu.
Ada tiga cara utama yang bisa dilakukan untuk melatih kreativitas:
-
Reframing (membingkai ulang)
Baca Juga: Akhirnya! Kang RK Jalani Tes DNA Anak Lisa Mariana, Hasilnya...
Ini soal melihat situasi dari perspektif berbeda. Misalnya, daripada kesal pada atasan yang galak, kita bisa melihatnya sebagai seseorang yang sedang tertekan. Dengan sudut pandang baru, kita melatih otak untuk lebih terbuka dan fleksibel. -
Mind Mapping
Teknik ini membantu menjabarkan ide secara visual dan sistematis. Mulailah dari satu topik di tengah, lalu kembangkan ke berbagai arah. Ini melatih otak menghubungkan konsep yang berbeda dan memperkuat daya ingat. -
Istirahat dan Melamun
Baca Juga: Nonton Gratis Wednesday Season 2 Selain di Netflix Dimana? Klik Link Dibawah Ini Lengkap dengan Daftar Pemainnya
Kadang ide justru datang saat kita mandi, melamun, atau jalan-jalan. Momen "aha!" ini disebut insight, dan penelitian menunjukkan otak sebenarnya bekerja cukup keras saat kita tampak sedang tidak fokus.
Bagi kamu yang tertarik menekuni dunia kreatif seperti digital marketing, konten, atau copywriting, 1% sedang membuka Bootcamp Digital Marketing dari 16 hingga 31 Oktober. Di sana, peserta akan belajar langsung dari praktisi, termasuk soal berpikir kreatif. Biayanya hanya Rp700.000, jauh lebih terjangkau dibandingkan program serupa.