SEWAKTU.COM -- Teori gelap di balik episode SpongeBob SquarePants berjudul "Squidville" yang menyoroti kehidupan Squidward. Awalnya, Squidward merasa terganggu oleh SpongeBob dan Patrick, hingga memutuskan pindah ke Squidville — sebuah pemukiman ideal berisi sesama cumi-cumi yang memiliki minat dan sifat serupa dengannya. Di awal, Squidward tampak bahagia karena bisa melakukan semua hal yang ia dambakan, mulai dari bersepeda, berbelanja, hingga bermain klarinet bersama.
Namun, rutinitas yang monoton membuatnya merasa bosan dan depresi. Episode ini menjadi metafora bahwa kebahagiaan yang didapat hanya dari menghilangkan hal-hal yang mengganggu belum tentu bertahan lama.
Baca Juga: Klarifikasi Umi Cinta Soal Pengajian Bayar Rp 1 Juta Bisa Masuk Surga
Konsep yang diangkat mirip dengan pandangan filsafat hedonisme kuno dan teori “Wheel of Fortune” dari Boethius, yang menyatakan bahwa kebahagiaan sejati adalah hasil keputusan dan makna yang kita ciptakan sendiri, bukan hanya kondisi eksternal. Squidward di Squidville merasakan “kebahagiaan palsu” karena tidak berasal dari keputusan pribadi, melainkan sekadar situasi yang ideal di permukaan.
Akhirnya, Squidward kembali menemukan sedikit kegembiraan ketika bermain peniup karang di taman, walau hal itu mengganggu orang lain — seolah ia sedang melawan bayangan dirinya sendiri. Episode ini mengingatkan bahwa kebahagiaan adalah pencarian tanpa akhir, dan bahkan kehidupan yang tampak sempurna pun bisa kehilangan makna bila tidak disertai rasa syukur dan keterlibatan aktif dalam menciptakan kesenangan. Pesan moralnya: terkadang kita semua adalah “Squidward” dalam situasi tertentu, mencari kebahagiaan di tempat yang salah.