lifestyle

Peringati Hari Tani Nasional 2025: Refleksi Agraria, Teknologi, dan Kedaulatan Pangan di Era Digital

Rabu, 24 September 2025 | 10:31 WIB
Petani milenial membawa harapan baru di Hari Tani Nasional 2025. Foto: Ilustrasi Petani Milenial

SEWAKTU.com – Setiap 24 September, Indonesia memperingati Hari Tani Nasional. Namun peringatan tahun ini tak cukup hanya mengenang sejarah lahirnya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) 1960.

Ada isu besar yang perlu kita hadapi bersama yakni alih fungsi lahan, krisis regenerasi petani, hingga ancaman pangan global.

Dari UUPA 1960 ke Krisis Agraria

Hari Tani ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 169 Tahun 1963 oleh Presiden Soekarno. Tanggal ini dipilih karena pada 24 September 1960 lahir UUPA 1960, undang-undang yang mengubah arah kebijakan agraria nasional.

Baca Juga: Petani Milenial Jadi Harapan Baru di Hari Tani Nasional 24 September 2025

Namun, lebih dari enam dekade setelahnya, cita-cita keadilan agraria masih menghadapi banyak tantangan. Alih fungsi lahan pertanian menjadi industri dan perumahan semakin masif. Akibatnya, produksi pangan kian tertekan, sementara jumlah penduduk terus bertambah.

Ancaman Alih Fungsi Lahan

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, setiap tahun Indonesia kehilangan ribuan hektar lahan sawah. Tren ini tidak hanya mengurangi produksi pangan, tetapi juga mengancam masa depan petani kecil yang kehilangan sumber penghidupan.

Jika hal ini terus berlanjut, kemandirian pangan yang diidamkan sejak lama bisa runtuh. Hari Tani menjadi pengingat bahwa tanah tidak sekadar komoditas, tetapi juga penopang kehidupan bangsa.

Baca Juga: Menggali Makna Hari Tani Nasional 24 September 2025, Refleksi dan Harapan untuk Petani Muda

Regenerasi Petani: Masalah atau Peluang?

Usia rata-rata petani Indonesia kini di atas 45 tahun. Anak-anak muda banyak yang enggan bertani karena dianggap "tidak menjanjikan".

Namun, muncul harapan baru: gerakan petani milenial. Mereka membawa semangat baru dengan pendekatan smart farming, pertanian organik, hingga agritech digital. Dengan dukungan teknologi, petani muda bisa membuat pertanian lebih produktif, efisien, dan ramah lingkungan.

Baca Juga: Mengapa 24 September Jadi Hari Tani Nasional? Simak Sejarah dan Makna Lahirnya UUPA 1960

Halaman:

Tags

Terkini