SEWAKTU.com - Di mata redaksi, press release yang baik adalah rilis yang siap tayang: akurat, ringkas, punya nilai berita, dan mudah diverifikasi.
Bagi UKM/HIMA, rilis yang tepat bisa mengubah kegiatan internal menjadi pemberitaan yang menjangkau publik luas—mendatangkan dukungan, kolaborasi, hingga sponsor.
Panduan ini memecah proses pembuatan press release menjadi langkah-langkah praktis yang bisa langsung Anda terapkan.
1) Mulai dari “nilai berita”, bukan sekadar agenda
Sebelum mengetik satu kata pun, tentukan news value:
- Kebaruan (novelty): Apakah ini pencapaian perdana, riset baru, atau program unik?
- Dampak (impact): Siapa yang terbantu? Seberapa besar manfaatnya? Ada angka yang bisa dikutip?
- Kedekatan & relevansi: Mengapa publik (bukan hanya warga kampus) perlu tahu sekarang?
- Tokoh (prominence): Adakah narasumber kredibel—dosen, peneliti, tokoh masyarakat, atau mitra industri?
Contoh penguatan nilai berita: alih-alih “HIMA X Gelar Seminar Wirausaha”, gunakan “Mahasiswa X Luncurkan Program Inkubasi UMKM yang Naikkan Omzet 30%”.
2) Riset cepat & pengumpulan bahan
Rilis yang dipercaya adalah rilis yang terverifikasi:
- Data faktual: tanggal, lokasi, jumlah peserta, hasil survei, capaian kuantitatif.
- Kutipan berimbang: minimal dua pihak—penanggung jawab acara dan penerima manfaat/ahli independen.
- Dokumentasi visual: 3–5 foto landscape resolusi tinggi, lengkap dengan caption (siapa, apa, di mana, kapan).
- Kontak verifikasi: nama, jabatan, nomor WA, dan email humas/koordinator.