3) Tulis dengan struktur “piramida terbalik”
Susun informasi paling penting di awal, lalu detail pendukung di bawahnya.
1. Judul — spesifik, faktual, bebas klaim bombastis.
2. Lead (paragraf pertama) — inti peristiwa (5W+1H) dan mengapa penting.
3. Tubuh berita — kronologi singkat, data kunci, konteks, kutipan narasumber.
4. Penutup — tindak lanjut, ajakan kolaborasi, agenda berikutnya.
Contoh Lead:
Himpunan Mahasiswa Teknik Industri Universitas ABC meluncurkan program pendampingan bagi 50 pelaku UMKM di Sleman, Sabtu (19/10). Dalam uji awal, peserta melaporkan kenaikan omzet rata-rata 18% dalam empat minggu, terutama melalui optimasi katalog digital dan penataan supply chain sederhana.
Gaya bahasa: pakai kalimat aktif, hindari jargon internal, cek ejaan (PUEBI), dan jangan sisipkan promosi berlebihan—biarkan datanya yang berbicara.
4) Kuasai kutipan yang “berisi”, bukan sekadar basa-basi
Kutipan yang kuat menambah kredibilitas:
- Atasan/penanggung jawab: visi, alasan program dilakukan, target dampak.
- Penerima manfaat/mitra: bukti nyata perubahan/hasil.
Contoh: “Setelah audit stok sederhana, kami memangkas waktu produksi 22%,” kata Rina, peserta program.
5) Sertakan elemen teknis yang disukai redaksi
- Format file: lampirkan rilis dalam DOC/PDF + sisipkan versi plain text di badan email.
- Foto & caption: kirimkan juga link folder (drive) agar mudah diunduh.
- Data ringkas: sertakan fact sheet satu halaman (angka-angka kunci).
- Tautan rujukan: laman resmi, profil program, dan materi pendukung (bila ada).
6) Segmentasi media & waktu pengiriman
- Segmentasi desk: kirim ke desk Pendidikan, Daerah, Ekonomi/UMKM—sesuaikan angle.