lifestyle

Surat Edaran BKKBN Soal Gerakan Ayah Ambil Rapor Mulai Diterapkan

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:08 WIB
BKKBN resmi menerbitkan kebijakan GEMAR untuk memperkuat peran ayah dalam pendidikan anak. Foto: Istimewa.

Dampak Fatherless Jadi Perhatian Pemerintah

BKKBN menilai fatherless bukan sekadar persoalan keluarga, tetapi juga isu pembangunan manusia.

Anak yang tumbuh tanpa keterlibatan ayah berisiko mengalami hambatan akademik, gangguan perilaku, hingga masalah sosial di kemudian hari.

"Kehadiran ayah sangat penting untuk perkembangan emosional dan sosial anak. Karena itu, negara perlu hadir melalui kebijakan,” kata Wihaji.

Melalui GEMAR, pemerintah berupaya mengintervensi pola pengasuhan secara konstruktif dan terukur.

Dispensasi Kerja untuk Ayah Peserta GEMAR

Salah satu poin penting dalam Surat Edaran GEMAR adalah pemberian dispensasi keterlambatan kerja bagi ayah yang mengambil rapor anak di sekolah.

BKKBN mendorong seluruh instansi pemerintah dan swasta memberikan kelonggaran waktu sesuai ketentuan masing-masing.

Kebijakan ini dimaksudkan untuk menghilangkan hambatan struktural yang selama ini membuat ayah sulit terlibat dalam agenda sekolah anak.

Dengan demikian, keterlibatan ayah tidak lagi berbenturan langsung dengan kewajiban pekerjaan.

Dalam perspektif kebijakan, rapor tidak hanya dipandang sebagai hasil belajar anak, tetapi juga instrumen evaluasi peran keluarga dalam mendukung pendidikan.

"Kehadiran ayah saat pengambilan rapor memberi kesempatan untuk memahami perkembangan anak secara langsung dan mengambil langkah perbaikan bersama,” jelas Wihaji.

BKKBN menilai interaksi ayah dengan guru dan sekolah penting untuk memastikan dukungan belajar anak berjalan optimal.

Baca Juga: Masuk Daftar Penerima PIP Desember 2025? Ini Cara Ceknya di HP

Selain GEMAR, BKKBN juga menegaskan sikapnya terhadap penggunaan teknologi dalam keluarga.

Halaman:

Tags

Terkini