SEWAKTU.com - Anak dengan berat bedan yang gemuk sering kali dianggap dan selalu mendapat pujian karena lucu serta menggemaskan.
Padahal sebenarnya kegemukan atau obesitas pada anak bukanlah hal yang membanggakan.
Berat badan atau obesitas pada anak ini juga dijelaskan oleh dokter spesialis endokrin anak RSUD dr Seoetomo, dr Nur Rochmah SpA.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Sabtu 2 Oktober 2021: Semuanya Akan Semakin Tertutup Tanpa Disadari
Baca Juga: Penonton Drakor Squid Game Melonjak Drastis, Eh Neflix Malah Digugat Rp 327,7 juta
'Bayi atau balita yang gemuk itu mencemaskan. Sebab, mereka rawan penyakit kronis,' ujarnya.
Dia menjelaskan, bayi dan balita gemuk rawan terkena penyakit kronis. Di antaranya, hipertensi, gangguan metabolik, dan diabetes melitus (DM) tipe 2.
Hal itu disebabkan terjadinya resistensi insulin pada tubuh anak. Insulin atau hormon yang mengedarkan glukosa pada tubuh tidak bekerja baik.
Karena itu, kadar gula dalam darah anak naik.
Baca Juga: Wow! Pertandingan Liga Inggris Bakal Digelar di Indonesia, Kapan?
Selain penyakit kronis, kegemukan meningkatkan risiko sakit pada anak. Sebab, gejala sakit pada fisik anak samar dan sulit dideteksi. Rochmah mencontohkan kasus diare pada anak.
'Pada anak obesitas, gejala seperti mata cekung, penurunan bobot, dan dehidrasi sulit dilihat karena ketutupan gemuk,' katanya.