SEWAKTU.com, MEMILIKI harapan dan ekspektasi adalah hal yang manusiawi bagi tiap orang. Namun, tak jarang ekspektasi jugalah yang membuat kecewa lantaran realita atau kenyataan tidak sesuai dengan harapan.
Seseorang dapat menghadapi kekecewaan, karena ekspektasi yang tampaknya sangat menjanjikan itu tidak berjalan sesuai harapan.
Ekspektasi bisa bermacam-macam seperti, ekspektasi kita terhadap seseorang, eskpektasi kita terhadap rencana yang sudah kita buat atau ekspektasi kita di masa depan.
Mungkin harapan yang paling sulit untuk dilepaskan adalah bagaimana caranya. Begitu kita memiliki keinginan, seringkali kita langsung mulai memikirkan cara untuk mengejarnya.
Baca Juga: Penyebab Seseorang Mengalami Trust Issue, Begini Cara Mengatasinya
Jika kita tidak dapat memikirkan cara yang baik untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, kita mungkin menyerah begitu saja dan merasa kecewa.
Ketika hidup tidak berjalan sesuai rencana kita, kita mungkin mengartikannya sebagai kita tidak bisa mendapatkan apa yang kita inginkan, dan akhirnya kita bisa merasa kecewa.
Mengelola ekspektasi adalah hal yang harus dilakukan secara perlahan. Jika kita baru memulainya, mungkin sulit melakukannya.
Beberapa hal ini mungkin bisa membantu mengelola ekspektasi:
1. Selipkan rasa humor
Sadar atau tak sadar, segala hal yang kita lakukan atau kita pikirkan pasti disertai ekspektasi meskipun hal tersebut tanpa disengaja.
Untuk itu, selipkan rasa humor sehingga, ketika ekspektasi tidak berjalan seperti harapan, maka bisa dengan mudah menertawakan atau menganggapnya sebagai hal sepele. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kekecewaan yang berlebih.
2. Memaafkan diri sendiri
Ketika ekspektasi kita tidak berjalan seperti yang kita harapan terutama karena kesalahan diri sendiri, cobalah mulai belajar untuk memaafkan.
Anggaplah bahwa hal tersebut wajar jika manusia melakukan kesalahan yang tidak disengaja. Dengan demikian, maka seseorang bisa lebih mudah menerima realita tanpa memaksakan ekspektasi nya tersebut.
3. Belajar untuk bersabar
Menerima ekspektasi yang tidak sesuai realita mengajakrkan seseorang untuk bersabar. Baik bersabar terhadap diri sendiri, situasi, maupun orang lain.
Dengan demikian belajar memahami dan bersabar terhadap situasi yang tak sesuai ekspektasi, maka hati akan merasa lebih tenang dan tentram karena bisa menerima kenyataan.
4. Cari sisi positif
Meskipun terasa sulit jika belum untuk menerimanya, seburuk apapun realita yang berbanding terbalik dengan ekspektasi pasti hal tersebut memiliki sisi positif.
Belajarlah peka mencari hal ini. Misalnya, jika realita yang terjadi jauh lebih buruk maka tentu situasinya akan lebih runyam dan pasti seseorang sampai bisa mengalami stres yang berat. Dengan demikian, Anda akan menjadi lebih mudah mensyukuri apapun situasi yang terjadi.
5. Kegagalan jadi peluang baru
Apabila ekspektasi seperti ingin diterima di kampus ternama yang kita inginkan tidak berjalan sesuai rencana, anggaplah itu sebagai awal peluang baru. Bisa jadi, kegagalan itu adalah bagian dari skenario besar yang membawa Anda ke situasi jauh lebih baik. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan, bukan?
6. Berpikir dengan fleksibel
Semakin fleksibel cara berpikir seseorang, maka mengelola ekspektasi adalah hal yang dengan mudah bisa diwujudkan. Jadi, pastikan kita harus beradaptasi dengan pola pikir yang fleksibel. Artinya, ketika situasi tersebut berjalan tak sesuai rencana maka langsung alihkan pola pikir tersebut secara fleksibel pada plan atau situasi lain.
Kunci dari semua itu adalah kita harus menyadari bahwa ekspektasi adalah sesuatu hal yang ada di luar kendali semua orang. Apa yang diharapkan bisa terjadi sesuai ekspektasi atau rencana, begitu juga sebaliknya bisa saja terjadi di luar harapan.
Apapun yang terjadi, bukan situasinya yang harus disalahkan melainkan pola pikir setiap ikita yang harus memaklumi dan tetap bisa mengambil sisi positif dari situasi terburuk yang terjadi sekalipun. Dalam hidup ini tidak ada sesuatu yang berjalan sealalu mulus.
Akan selalu ada kegagalan atau jatuh bangun pada situasi yang tak sesuai dengan rencana atau ekspektasi.
Karena seseorang yang berhasil pada saat ini pasti sebelumnya sering mengalami yang namanya kegagalan. Tinggal bagaimana seseorang dapat mengelola ekspektasinya agar tidak berlebihan. ***