SEWAKTU.com - Tata Surya adalah sistemantariks yang saling terikat gravitasi dimana terdapat Matahari dan benda-benda langit yang mengitarinya secara langsung maupun tidak langsung.
Dari sekian banyak benda langit yang mengitari Matahari secara langsung, terdapat benda langit yang paling besat yang dinamakan dengan planet.
Bulan merupakan benda langit yang mengitari Matahari secara tidak langsung, bulan merupakan stelit alami planet yang mengitari planet.
Baca Juga: Tampilan Retro Taste, Honda New CB150X Meluncur di Indonesia, Begini Tampilan dan Harganya
Ada delapan planet besar yang mengitari Matahari dengan lebih dari 160 bulan yang sudah diketahui, 5 atau lebih planet katai (dwarf planet), serta jutaan asteroid dan komet.
Secara bersama-sama, semua benda langit tersebut membentuk Tata Surya yang menempati ruang angkasa dengan diameter 15 triliun kilometer.
Bagian yang terdekat dengan Matahari adalah bagian berbentuk piringan, dimana seluruh planet berada pada bagian ini.
Baca Juga: Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa: Kroasia, Spanyol dan Serbia Dapatkan Tiket Ke Qatar
Pada daerah yang lainnya yang jauh dari maahari, terdapat awan Oort, yaitu daerah berbentuk bola yang menjadi tempat kedudukan komet.
Teori Planetesimal oleh Ahli Geologi Thomas C. Chamberlin (1843-1928) dan Astronom Forest R. Moulton (1872-1952) menjelaskan pembentukan Tata Surya diakibatkan oleh benda langit besar lain yang lewat cukup dekat dengan Matahari.
Akibatnya, terbentuklah dua lengan spiral yang memanjang pada Matahari.
Baca Juga: Seperti Apa Hasil Benchmark Qualcom Snapdragon 898? Hasilnya Diluar Dugaan!