SEWAKTU.com - Di Indonesia, ada banyak cara menyambut Hari Raya Idul Fitri. Mulai dari membeli baju baru, membuat kue, hingga membuat makanan khas yang pasti sudah tak asing lagi di lidah masyarakat Indonesiak, yakni ketupat.
Lebaran selalu saja disimbolkan dengan sebuah ketupat yang tak lain adalah menu yang wajib dihidangkan pada saat lebaran.
Sebenarnya tahukah Anda mengapa ketupat yang berbahan dasar beras ini identik dengan Hari Raya Idul Fitri?
Menurut sejarahnya, ketupat ini awalnya diperkenalkan sebagai makanan khas lebaran oleh Sunan Kalijaga pada saat menyebarkan Islam di Jawa Tengah.
Ketupat awalnya disebut kupat, kependekan dari “ngaku lepat” atau mengaku salah.
Beberapa hari sebelum lebaran, masyarakat biasanya memasak ketupat kemudian membagikannya ke rumah keluarga dan kerabat sebagai pengakuan rasa bersalah.
Baca Juga: Inilah 5 Jalur Mudik yang Konon Katanya Sangat Angker, Jadi Hati-hati Dijalan
Selain itu, ketupat juga memiliki filosofi yang dalam. Anyaman ketupat yang rumit menggambarkan rumitnya kesalahan yang kita miliki.
Pada saat dibelah, terlihatlah bagian dalam kupat yang berwarna putih, menggambarkan hati kita yang putih bersih setelah mengakui kesalahan dan memaafkan orang lain.
Warna putih bagian dalam ketupat juga menggambarkan hati kita yang kembali bersih setelah sebulan berpuasa, menahan hawa nafsu, melakukan berbagai ibadah dan membayar zakat fitrah sebagai penyempurnanya.
Baca Juga: Cara Atur Keuangan dengan Benar Jelang Lebaran, Jangan Sampai Terlalu Boros!