Disajikan dalam mangkuk sedang sup buntut pun panas mengepul menebarkan aroma wangi kaldu. Di piring lain disertakan emping, acar timun dan jeruk serta sambal rawit sebagai pelengkap.
Kuah supnya bening kecokelatan tanpa genangan lemak berlebihan. Potongan buntutnya juga tak terlalu besar, berukuran sedang tanpa balutan lemak di kelilingnya.
Pastinya ini buntut sapi lokal! Hirupan pertama langsung terasa tonjokan kuat rasa kaldu sapi. Ada aroma rempah (merica, pala, dan cengkih) tetapi tidak terlalu kuat, lamat-lamat dan tak sampai mengalahkan aroma kaldu yang gurih.
Baca Juga: Berburu Kuliner Bogor 2022, Kuliner Jembatan Merah Bogor dan Sekitarnya
Sedikit sayatan dengan sendok daging buntutpun terlepas mulus dan saat dikunyahpun sangat lembut gurih. Sudah jelas terlacak kalau buntut ini dimasak perlahan dalam waktu berjam-jam sehingga menghasilkan tekstur yang lembut dan bumbu yang meresap sempurna!***