SEWAKTU.com - Ini dia sederet fakta psikologi tentang musik. Hampir di setiap ruang-ruang jalannya aktivitas sehari-hari, kita dapat mendengarkan musik. Musik adalah salah satu produk kebudayaan yang kian waktu makin berkembang.
Pelaku dan penikmat musik makin beragam pula. Seiring perjalanannya, penelitian mengenai musik juga bertumbuh dan memberikan kita banyak pengetahuan baru mengenai efek-efek atau hubungan musik dan manusia. Lantas, apa saja fakta psikologi tentang musik tersebut?
Berikut ini terdapat 5 fakta psikologi tentang musik, yang telah diuji secara ilmiah mengenai hubungan dan efek musik dalam kondisi psikologis kita.
Baca Juga: 16 Fakta Psikologi Tentang Menangis, Bersedih dan Menangis Itu Boleh Tapi Jangan Berlebihan Ya!
1. Musik untuk Latihan Memori Kerja
Memori kerja adalah sistem kognitif dengan kapasitas terbatas yang bertanggung jawab dalam menyimpan sementara informasi yang tersedia untuk diproses. Memori kerja berperan penting dalam perilaku manusia, proses penalaran dan pengambilan keputusan.
Menurut peneliti Nina Kraus, pada tahun 2010 dalam jurnalnya music training for the development of auditory skills, menyimpulkan bahwa mendengarkan musik dapat menjadi latihan yang baik untuk otak.
Studi ini menemukan bahwa musisi memiliki kemampuan untuk mengingat informasi yang berkaitan dengan sinyal pendengaran lebih baik karena latihan musik yang membuat memori kerja mereka lebih baik daripada orang lain. Tentu saja latihan ini memberikan efek paling nyata dalam memproses musik, tetapi hal ini juga berperan dalam emosi, bahasa, berbicara dan proses auditori secara umum.
2. Memori Jangka Panjang yang Lebih Baik
Seorang peneliti, Heekyeoug Park bersama timnya dari Universitas Texas, Arlington melakukan sebuah penelitian kepada sejumlah musisi. Jika sebelumnya telah diketahui mengenai manfaat musik dalam proses linguistik, kali ini Park ingin menguji apakah para musisi ini memiliki perbedaan dalam memproses informasi visual dan verbal, dan apakah hal tersebut memberi pengaruh pada memori jangka panjang mereka.
Hasil penelitian menemukan bahwa respon saraf musisi di bagian mid-frontal otak mereka adalah 300 hingga 500 milidetik lebih cepat dibanding non-musisi dan respon di lobus parietal adalah 400 hingga 800 milidetik lebih cepat dibanding non-musisi.
Lobus parietal tepat di belakang lobus frontal otak ini penting untuk pemrosesan perseptual, perhatian, dan memori. Karena paparan isyarat bergambar sambil belajar musik, musisi mengembangkan memori jangka panjang yang lebih baik. Namun, memori jangka panjang mereka yang luar biasa ini terbatas pada gambar saja.
Baca Juga: 7 Fakta Psikologi Tentang Cinta, Butuh 5 Menit Untuk Jatuh Cinta dan Seumur Hidup Untuk Melupakannya
3. Lebih Mudah Mempelajari Bahasa Asing