Kata “tolong” mengandung kekuatan yang dasyat untuk mengubah pendirian seseorang, yang tadinya merasa enggan untuk membantu, karena merasa ada penghargaan atas dirinya, maka akan membuat sesorang melakukan yang dimohonkan dengan sukarela.
Baca Juga: Istilah Psikologi Tentang Rindu, Ungkapkan Rasa Rindu Agar Beban Rindu Berkurang
2. Maaf
Mungkin kata ini menjadi kata yang paling sulit diucapkan. Karena pada dasarnya manusia memiliki ego dan gengsi yang tinggi untuk mengakui kesalahan.
Pada kenyataannya, tidak jarang pula, yang bersalah justru yang paling besar aura perdebatannya, semata-mata hanya untuk membuktikan bahwa ia tidak bersalah atau bukan ia yang paling salah.
Dengan kata “maaf”, kita dapat menurunkan ego atas ke-Maha Benar-an yang ada di dalam diri. Sesungguhnya tidak ada manusia yang tidak memiliki kesalahan, yang membedakannya dari orang-orang yang melakukan kesalahan tersebut ialah tindakan yang mereka lakukan setelahnya. Apakah dia akan menyesali perbuatannya dengan meminta “maaf”, atau tidak?
Tentu kita semua setuju bahwa tindakan yang tepat untuk dilakukan setelah seseorang melakukan sebuah kesalahan ialah meminta “maaf”. Namun nyatanya tidak demikian setelah melakukan kesalahan, umumnya seseorang lebih sering melakukan pembenaran mengenai kesalahan yang mereka lakukan daripada meminta maaf.
Untuk mengatakan “maaf”, secara tidak langsung memberikan makna bahwa kita memiliki rasa tanggungjawab terhadap apa yang telah kita lakukan. “Maaf” bukan berarti menujukan bahwa seseorang itu lemah atau kalah, tetapi juga memberikan arti untuk menghargai orang lain dan membawa kedamaian pada kita sendiri.
Orang yang mampu mengakui kesalahannya justru adalah pemenang sejati. Dengan “maaf” kita jadi lebih mengerti bahwa selain perasaan kita sendiri ada perasaan orang lain yang berhak dihargai. Jangan pernah menuntut lebih kepada orang lain untuk menghargai kita, jika kita belum tergerak untuk belajar menghargai orang lain.
Baca Juga: Istilah Psikologi Tentang Perasaan Sedih, Apakah Perasaan Sedih Sama Dengan Depresi?
3. Terima Kasih
Tanpa kita sadari, kita selalu mengabaikan bahwa segala hal baik yang orang lain lakukan kepada kita adalah satu bentuk bantuan dan kemudahan yang menghadirkan energi positif dalam diri kita.
Pada kenyataannya kita masih saja selalu berat mengakui bahwa kebaikan-kebaikan tersebut layak untuk diapresiasi. Bahkan untuk sekedar mengucapkan “terima kasih” kita terbebani dengan berbagai alasan. “Ya kan memang itu tugas dia”, “Itu memang hal yang biasa dia lakukan”, “Dia melakukannya karena membalas kebaikanku” dan alasan lainnya.
Bentuk penghargaan atas upaya seseorang itu tidak harus berbentuk medali, piala, lencana emas, apalagi uang. Hal paling sederhana, murah, dan mudah yang dapat kita lakukan adalah mengucapkan “terima kasih”. Sekecil apa pun bantuan yang telah ia berikan, karena tanpa kita sadari, hal itu sangat membantu kita di kala kesulitan.
Kata “terima kasih” membuat kita lebih menghargai hal-hal kecil dan memahami bahwa semua hal baik di dunia ini memiliki makna yang besar. Kata "terima kasih” juga memberikan kesan yang baik bagi orang lain.