2. Merusak memori dan keterampilan
Sebuah studi 2012 pada tikus yang dilakukan oleh para peneliti di UCLA, menemukan bahwa diet tinggi fruktosa (kata lain untuk gula) menghalangi pembelajaran dan memori.
Dengan cara memperlambat otak dan juga merusak aktivitas sinaptik di otak, yang berarti bahwa komunikasi antara sel-sel otak telah rusak.
“Insulin penting dalam tubuh untuk mengendalikan gula darah, tapi mungkin memainkan peran yang berbeda di otak,” kata Dr. Fernando Gomez-Pinilla.
“Studi kami menunjukkan bahwa diet tinggi fruktosa merugikan otak serta tubuh. Ini adalah sesuatu yang baru,” jelas Gomez-Pinilla.
3. Menyebabkan depresi dan kecemasan
Berlebihan mengonsumsi gula atau makanan yang mengandung gula bisa menyebabkan gejala seperti mudah marah, mood swings, kabut otak dan kelelahan.
Baca Juga: Kode Redeem FF Spesial Halloween 8 Oktober 2021, Redeem Sekarang!
Makanan kaya gula dan sarat karbohidrat juga bisa mengacaukan neurotransmitter yang membantu menjaga suasana hati kita tetap stabil.
Mengonsumsi gula merangsang pelepasan mood dan meningkatkan neurotransmitter serotonin yang berkontribusi untuk gejala depresi.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Asia 2023: Timnas Indonesia Gilas Taiwan 2-1
Asupan gula terlalu tinggi juga telah dikaitkan dengan peradangan di otak.
Peradangan saraf bisa menjadi salah satu kemungkinan penyebab depresi.***
Artikel Terkait
Ketika Mulai Menua 5 Bagian Tubuh Ini Akan Terlihat Perbedaannya, Salah Satunya Tangan
Ini Dia Penyebab Menjelang Haid Berat Badan Wanita Justru Akan Bertambah, Jangan Kaget Ya!
4 Perbedaan Mana Teman Sejati dan Teman Palsu, Pahami Sebelum Salah Memilih
Alasannya Kanada Ditetapkan Sebagai Negara dengan Wajah Pria Paling Seksi
5 Bahaya Sedang Bersarang Jika Keputihan Kamu Berwarna Coklat, Hati- hati!