SEWAKTU.com -- Memaksakan diri untuk melupakan dan berdamai dengan masa lalu yang menyakitkan adalah hal yang mustahil. Tetapi berpegang pada perasaan negatif dari hubungan masa lalu hanya akan menggoreskan luka di masa mendatang.
Meskipun perasaan tersebut sangat normal untuk merasa sedih atas hubungan yang gagal untuk sementara waktu, berlarut-larut dalam kemarahan, kebencian, dan penyesalan jangka panjang dapat merugikan dan mencegah dari healing process.
Mungkin kamu baru saja patah hati, atau mungkin sedang berjuang untuk move on dari putusnya hubungan yang telah berjalan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Baca Juga: Sinopsis Film No Time To Die, Film Action Agen Rahasia yang Diperankan James Bond
Percaya nggak, kalau fase merelakan segala sesuatu atau healing nggak selalu soal menyoal tentang "orang baru"?
Cara yang pertama agar kita dapat merelakan masa lalu adalah dengan membiarkan diri untuk merasa "sedih", meskipun terdengar dan terkesan menyedihkan, tetapi merasa sedih setelah hubungan yang sudah dijalani oleh seseorang adalah hal yang normal.
Ketika kita merasa sedih, kita bisa ceritakan apapun tentang perasaan yang kita alami seperti menulis jurnal, berbagi cerita ke teman terdekat, bahkan pergi ke konselor adalah suatu hal yang normal.
Baca Juga: Brand Hp Honor Masuk 4 Besar Ponsel Terlaris di China
Ada beberapa kesalahan yang kita anggap sebagai suatu hal yang "tidak normal" seperti pergi ke konselor, padahal hal tersebut sangat normal, apalagi ketika kita merasa tidak nyaman berbagi cerita dengan siapapun, konselor menjadi salah satu pilihan.
Cara kedua adalah dengan menghapus kenangan-kenangan yang hanya menyakitkan kita, seperti misalnya pesan teks dari hubungan terdahulu yang ketika kita kilas balik dan membacanya kembali dapat memberikan kita rasa sakit.
Selain itu, hapus juga foto-foto yang dianggap sebagai suatu kenangan dengan seseorang yang kita pernah menjalin hubungan dengannya. Melihat foto-foto memang sangat menguji diri untuk tidak kembali merasa sedih, maka dari itu bisa dicoba untuk menghapus berbagai foto-foto kenangan berdua.
Baca Juga: Selamat! Baby G Telah Lahir, Ali Syakieb dan Margin Resmi Jadi Orang Tua
Cara ketiga adalah dengan menganggap bahwa hal tersebut adalah suatu "pelajaran", pelajaran hidup yang didapat setelah menjalani hubungan dengan seseorang. Cara itu bisa dilakukan dengan melakukan pengembangan diri ke arah yang lebih baik.
Pengembangan diri ke arah lebih baik bukan berarti kita berubah atas orang lain, tetapi agar hal tersebut kita bisa refleksikan dan temukan solusinya. Maka dari itu, pengembangan diri setelah masa-masa hubungan berakhir merupakan masa-masa yang tepat untuk merefleksi diri.
Artikel Terkait
Isabelle Fuhrman: Prekuel Film Orphan: First Kill akan Mengejutkan Penonton
Tottenham Hotspur Resmi Pecat Nuno Espirito Santo
Selamat! Baby G Telah Lahir, Ali Syakieb dan Margin Resmi Jadi Orang Tua
Brand Hp Honor Masuk 4 Besar Ponsel Terlaris di China
Sinopsis Film No Time To Die, Film Action Agen Rahasia yang Diperankan James Bond