Fakta Psikologi Tentang Jodoh, Penasaran Siapa yang Akan Jadi Jodoh Kalian?

- Sabtu, 17 September 2022 | 14:58 WIB
Illustrasi jodoh memang keberadaannya tidak jauh dari kita, bisa juga dari yang tidak kenal dan jadi jodoh.
Illustrasi jodoh memang keberadaannya tidak jauh dari kita, bisa juga dari yang tidak kenal dan jadi jodoh.

SEWAKTU.com - Ini dia fakta psikologi tentang jodoh. Jodoh, rezeki, dan kematian adalah hal yang penuh misteri. Kadang, kita sibuk mencari jodoh yang jauh, padahal bisa jadi jodoh kita adalah tetangga sendiri.

Karena jodoh memang keberadaannya tidak jauh dari kita, bisa juga dari yang tidak kenal dan jadi jodoh. Lalu, apa saja fakta psikologi tentang jodoh tersebut?

Dari pada bingung dan galau, langsung saja simak fakta psikologi tentang jodoh yang mungkin bisa membantu kalian. Yuk, cekidot!

Baca Juga: 16 Fakta Psikologi Tentang Menangis, Bersedih dan Menangis Itu Boleh Tapi Jangan Berlebihan Ya!

 1. Tampil sederhana dan apa adanya

Si dia bersikap sederhana dan nggak bersandiwara di depan kamu? Coba perhatikan cara dia berpakaian, cara berbicara, tertawa, makan, dan minum. Apakah terjadi spontanitas dan nggak dikontrol atau terlihat aneh?

Kalau dia nampak kurang nyaman dengan gayanya, berarti dia sedang bersandiwara. Kadang-kadang, kita dapat menilai apakah dia sedang bersandiwara. Tapi, ketika dia tampil sederhana, apa adanya, dan nggak dibuat-buat, maka dia adalah calon jodoh kita yang sesuai. Jika nggak, dia mungkin bukan jodoh kita.

2. Nyaman bersamanya

Meskipun kita selalu bersamanya, nggak ada perasaan bosan dan jemu. Semakin hari semakin sayang kepadanya. Kita selalu tenang, gembira, dan dia menjadi pengobat kedukaan bagi kita.

Begitupun sebaliknya, dia juga merasakan hal tersebut. Kita selalu merasa nyaman saat bersama. Bila berjauhan, terasa ada rindu dan ingin berjumpa dengannya. Nggak peduli siang atau malam, kalau nggak ada dia rasanya seperti ada yang hilang.

Baca Juga: 7 Fakta Psikologi Tentang Cinta, Butuh 5 Menit Untuk Jatuh Cinta dan Seumur Hidup Untuk Melupakannya

3. Menerimamu apa adanya

Apa pun masa lalu yang pernah kamu lakukan, dia nggak terlalu memikirkannya. Walaupun mungkin dia tahu kisah perpisahan dengan mantan kekasihmu yang sebelumnya. Dia juga nggak mengungkit-ungkit masa lalumu.

Yang terpenting baginya adalah siapa kamu sekarang, dan dia tahu kamu adalah miliknya saat ini. Selain itu, dia juga ingin berbagi cerita masa lalunya. Nggak perlu menyimpan rahasia ketika dia sudah bersedia menerima kamu apa adanya.

4. Saling percaya

Setiap orang memiliki rahasia tersendiri. Adakalanya suatu rahasia harus dibagi sehingga dapat mengurangi beban yang ditanggung. Bila kamu memiliki rahasia dan telah memberitahukan hal itu kepadanya, apakah rahasia kamu nggak disebarkan olehnya?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ananta Wira Mahmuda

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X