Menurut Psikologi Berkata Kasar, Sama Saja Melakukan Kekerasan Loh

SEWAKTU.com - Budaya berkata kasar sepertinya sudah menjadi kebiasaan yang lumrah. Padahal, jika tidak berkata kasar, seseorang bisa dikatakan cuek dan kurang komunikasi.

Gianti Gunawan, dosen Psikologi Universitas Kristen Maranatha, mengatakan situasi saat ini sangat mengkhawatirkan. berkata kasar sepertinya sudah menjadi kebiasaan, terutama di kalangan anak-anak dan remaja.

Di kalangan remaja, kebiasaan berkata kasar seringkali dilatarbelakangi oleh keinginan untuk sejalan dengan teman, sehingga dianggap istilah gaul.

Menurut Psikologi Efek dari berkata kasar sebenarnya bisa lebih kuat daripada kekerasan fisik. Lebih jauh lagi, itu berdampak negatif bagi mereka yang berkata kasar, terutama mereka yang menjadi sasaran kata-kata itu.

Baca Juga: 12 Psikologi Pria Jatuh Cinta Tapi Cuek, Kalian Pasti Kesal Dengan Sikap Cueknya Bukan?

Apakah berkata kasar dapat menunjukkan level pendidikan seseorang?

Menurut Psikologi, orang yang mudah sekali mengumpat atau berkata-kata kasar bisa jadi menunjukkan individu tersebut lebih banyak memiliki perbendaharaan kata-kata. Hanya saja apakah kata-kata yang diucapkan tersebut sesuai dengan kondisi atau tidak?

Nah, kesesuaian dengan kondisi di lingkungan inilah yang menentukan pendidikan atau tingkat inteligensi seseorang.

Inteligensi tercermin dari tindakan yang terarah pada penyesuaian diri terhadap lingkungan dan pemecahan masalah yang timbul dari padanya.

Orang yang berkata kasar menunjukkan ketidakmampuannya dalam menghadapi lingkungan dengan baik.

Kita boleh saja merasa marah, kesal, kecewa terhadap perilaku orang lain atau lingkungan terhadap kita, namun kita seharusnya mampu berpikir secara rasional sebelum bertutur kata untuk menyampaikan emosi-emosi negatif tersebut.

Baca Juga: 5 Psikologi Tingkah Laku Pria yang Menyukai Kita, Kalian Sedang Mencari Bukti Pria Menyukai Kalian? Cek Disini

Kata-kata baik atau buruk, akan memiliki dampak yang besar bagi yang mendengarnya. Semua perkataan baik atau buruk akan kembali pada diri sendiri.

Kalau kita terus-terusan mendengar kata-kata negatif yang mengancam harga diri kita, lama-lama kita akan meyakini bahwa diri kita memang seperti itu dan mulai berperilaku negatif.