SEWAKTU.com - Kalender Hijriah adalah identitas unik dan penting bagi umat Islam, yang mencerminkan kekayaan sejarah dan tradisi spiritual mereka.
Kalender Hijriah akan menentukan ritme ibadah dan perayaan, serta menghubungkan umat Islam dengan identitas budaya mereka yang menentukan.
Lalu, bagaimana awal lahirnya penanggalan Hijriah ini?
Artikel ini akan membahas mengenai sejarah penanggalan Hijriah yang wajib diketahui umat Islam.
Baca Juga: Ternyata Banyak Kesamaan Islam dan Agama Lainnya, Fakta ini Sangat Mengejutkan...
Tradisi penamaan tahun dengan peristiwa penting sudah ada sebelum Islam, seperti Tahun Gajah yang mengacu pada penyerangan pasukan gajah ke Ka'bah.
Namun, tidak ada sistem penanggalan standar yang diikuti.
Al-Qur'an menekankan pentingnya matahari dan bulan sebagai indikator waktu manusia dan menunjukkan pentingnya sistem kalender yang terstruktur.
Kebutuhan akan sistem penanggalan yang baku menjadi sangat mendesak pada masa pemerintahan Umar bin al-Khattab.
Perluasan wilayah Islam dan kompleksitas aktivitas sosial-ekonomi menuntut adanya sistem yang memudahkan pencatatan dan muamalah.
Inisiatif menyusun kalender Hijriyah dimulai ketika masalah utang-piutang muncul karena ketidakjelasan penanda waktu.
Umar bin al-Khattab, dengan bijaksana, mengumpulkan para sahabat untuk mendiskusikan solusi.
Berbagai usulan muncul, termasuk menggunakan penanggalan Romawi atau Persia, tetapi akhirnya ditolak karena alasan historis dan praktis.
Keputusan historis diambil untuk menghitung tahun Hijriyah dimulai dari peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah.
Yang merupakan titik balik penting dalam sejarah Islam.
Bulan Muharram dipilih sebagai awal tahun, mengikuti tradisi sebelumnya dan karena signifikansinya sebagai salah satu bulan suci dalam Islam.
Baca Juga: Jalin Silaturahmi Jelang Ramadan, Pimpinan DPRD Kota Bogor Gelar Cucurak Bersama Wartawan