Dari cerita di atas ada hikmah yang bisa kita ambil adalah bahwa Rasulullah merupakan seseorang yang sangat penyayang dan sabar dalam setiap ketetapan yang Allah berikan kepadanya, beliau berusaha untuk tetap bersikap dengan sopan, ramah, dan selalu berprasangka baik dengan segala peristiwa yang menimpa dirinya.
Pada akhirnya Rasulullah menikah dengan Khadijah binti khuwaylid dari suku Asad yaitu seorang pedagang yang sangat sukses pada masanya. Bukan hanya itu Khadijah tertarik kepada Muhammad SAW karena memiliki sikap yang sangat amanah oleh karena itu beliu diberi gelar sebagai al-amin, orang yang terpercaya, dapat diandalkan, jujur.
Baca Juga: Siap-siap! Lisa BLACKPINK Bakal Jadi Duta Pariwisata di Negara Gajah Putih
Di masa kini banyak sekali orang yang tidak sabar, padahal letak keindahan seseorang itu bukan tentang seberapa ganteng atau cantik wajahnya, tetapi ada pada kesabaranya. Orang yang tidak sabar maka ia akan kehilangan keindahannya.
Kalau kita ingin menjadikan Rasulullah sebagai inspirasi dan teladan bagi kita maka hal yang harus kita lakukan adalah mengikuti apa yang rasulullah lakukan.
Contoh paling sederhana dalam berkomunikasi sehari-hari kita tidak boleh berkata sia-sia dan bohong, kalau dirumuskan dalam ilmu pengethuan modern maka rumus pola komunikasinya adalah berkata baik dan benar, manfaat, tidak kasar, dengan tenang, fasih, lemah lembut, dan secukupnya.
Baca Juga: Tak Hanya Diakhirat, Ketika di Dunia Kamu Juga Akan Mendapat Penyakit Jika Suka Berbohong
Dan yang terakhir adalah dimanapun dan kapanpun jadilah seseorang yang amanah karena kejujuran itu adalah pondasi utama dalam menjalani kehidupan. Suatu ketika Umar Bin Khattab bertanya kepada Ubay Bin Katab.
Wahai Ubay apa itu definisi takwa?, lalu Ubay balik bertanya kepada Umar wahai Umar apakah engakau pernah berjalan di tepian jurang tetapi banyak durinya?, Umar pun menjawab ya, saya pernah.
Lalu apa yang engkau lakukan?, saya tetap berjalan melewati tepian ajaln itu tapi dengan berhati-hati, itulah makna sesungguhnya takwa yaitu berhati-hati. Hati-hati jangan suka merampas hak orang lain, hati-hati jangan suka menyakiti perasaan orang lain hati-hati dalam segala hal.***