Pesan Maulid Nabi 2021: Menjadikan Rasulullah SAW Sebagai Inspirasi dan Teladan di Masa Kini

- Sabtu, 16 Oktober 2021 | 21:29 WIB
ILUSTRASI 3 Puisi Terbaik Karya Taufiq Ismail yang Paling Menyentuh untuk Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW (Pexels/MART PRODUCTION)
ILUSTRASI 3 Puisi Terbaik Karya Taufiq Ismail yang Paling Menyentuh untuk Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW (Pexels/MART PRODUCTION)

Dari cerita di atas ada hikmah yang  bisa kita ambil adalah bahwa Rasulullah merupakan seseorang yang sangat penyayang dan sabar  dalam setiap ketetapan yang Allah berikan kepadanya, beliau berusaha untuk tetap bersikap dengan sopan, ramah, dan selalu berprasangka baik dengan segala peristiwa yang menimpa dirinya. 

Pada akhirnya Rasulullah menikah dengan Khadijah binti khuwaylid dari suku Asad yaitu seorang pedagang yang sangat sukses pada masanya. Bukan hanya itu Khadijah tertarik kepada Muhammad SAW karena memiliki sikap yang sangat amanah oleh karena itu beliu diberi gelar  sebagai al-amin, orang yang terpercaya, dapat diandalkan, jujur.

Baca Juga: Siap-siap! Lisa BLACKPINK Bakal Jadi Duta Pariwisata di Negara Gajah Putih

Di masa kini banyak sekali orang yang tidak sabar, padahal letak keindahan seseorang itu bukan tentang seberapa ganteng atau cantik wajahnya, tetapi ada pada kesabaranya. Orang yang tidak sabar maka ia akan kehilangan keindahannya. 

Kalau kita ingin menjadikan Rasulullah sebagai inspirasi dan teladan bagi kita maka hal yang harus kita lakukan adalah mengikuti apa yang rasulullah lakukan.

Contoh paling sederhana dalam berkomunikasi sehari-hari kita tidak boleh berkata sia-sia dan bohong, kalau dirumuskan dalam ilmu pengethuan modern maka rumus pola komunikasinya adalah berkata baik dan benar, manfaat, tidak kasar, dengan tenang, fasih, lemah lembut, dan secukupnya.

Baca Juga: Tak Hanya Diakhirat, Ketika di Dunia Kamu Juga Akan Mendapat Penyakit Jika Suka Berbohong

Dan yang terakhir adalah dimanapun dan kapanpun jadilah seseorang yang amanah karena kejujuran itu adalah pondasi utama dalam menjalani kehidupan. Suatu ketika Umar Bin Khattab bertanya kepada Ubay Bin Katab. 

Wahai Ubay apa itu definisi takwa?, lalu Ubay balik bertanya kepada Umar wahai Umar apakah engakau pernah berjalan di tepian jurang tetapi banyak durinya?, Umar pun menjawab ya, saya pernah. 

Lalu apa yang engkau lakukan?, saya tetap berjalan melewati tepian ajaln itu tapi dengan berhati-hati, itulah makna sesungguhnya takwa yaitu berhati-hati. Hati-hati jangan suka merampas hak orang lain, hati-hati jangan suka menyakiti perasaan orang lain hati-hati dalam segala hal.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Sumber: Ivan Wirayumar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Menyambut Ramadhan 2026: Sejarah, Ritual, dan Harapan

Selasa, 23 September 2025 | 18:03 WIB

1 Ramadhan 1447 H Kapan? Simak Perkiraan Puasa 2026

Selasa, 23 September 2025 | 17:44 WIB

Amalan dan Doa Rabu Wekasan 20 Agustus 2025

Selasa, 19 Agustus 2025 | 20:23 WIB
X