SEWAKTU.com -- Pandemi Covid-19 ini membuat jutaan orang terganggu dengan kondisi ekonomi. Hal tersebut dikarenakan adanya pembatasan mobilitas orang sehingga banyak orang yang dirumahkan. Hal ini membuat semua orang stress bahkan sampai depresi.
Keadaan seperti ini membuat sebagian orang menjadi stress dan depresi, ada yang di keluarkan dari pekerjaannya sehingga dia kekurangan dalam memenuhi kebutuhan pokok keluarganya.
Dua penyakit kejiwaan stress dan depresi yang kerap menyerang seseorang akibat beratnya beban hidup adalah stress dan depresi.
Dua hal stress dan depresi ini pula yang kerap melanda banyak keluarga dalam sebuah rumah tangga. Penyebabnya, seperti faktor ekonomi, perilaku menyimpang, masalah anak, dan polemik rumah tangga lainnya.
Baca Juga: Niat Puasa Arafah, Umat Muslim Wajib Baca Sebelum Hari Raya Idul Adha
Jika stress dan depresi dibiarkan, tentu tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain.
Bahkan terhadap orang yang dicintainya pun. Tentu para ahli di bidang ini sudah banyak mengeluarkan tips serta solusi mengatasi stress dan depresi, berikut pengobatan dan terapinya. Faktanya ini menimpa banyak orang, padahal obatnya ada dalam Al Quran. (Bachtiar Nasir, 2016)
Ada dua sifat manusia yang menyebabkan stres dan depresi. Keduanya disebabkan oleh rasa takut dan sedih. Al Quran menyebutkan ciri-ciri wali Allah adalah tidak ada kesedihn maupun ketakutan dalam diri mereka kecuali kepada Allah SWT. Firman Allah Taala, Ingatlah, sesunguhnya para kekasih Allah SWT itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Yunus [10]: 62)
Baca Juga: Atta Halilintar Wajib Tahu! Sejak Menikah, Anang Hermansyah Akui Sangat Kehilangan Aurel
Inilah terapi paling mujarab dari penyakit stress dan depresi. Secara kejiwaan dalam Al Quran disinggung, bahwa penyebab stress adalah khauf yaitu rasa takut. Sedangkan penyebab depresi adalah huzn sedih atau cemas (anxiety).
Orang takut iu biasanya di dalam diri atau pikirannya selalu dihantui sesuatu yang membuat dia mudah menyerah, penuh dengan ketidakpastian, sehingga takut melangkah dan mengambil tindakan. Padahal ketakutan itu dia ciptakan sendiri dalam dirinya.
Baca Juga: NGERI! Selama Pandemi Covid-19, Angka Anak Bunuh Diri di Jepang Meningkat Drastis
Hal itulah yang menimbulkan stress, ia merasa masa depannya kelam, tidak punya visi,dan berdiam diri dalam ketidakpastian.
Terapi yang paling baik agar seseorang tidak kehilangan visi dan masa depannya adalah tawakkal kepada Allah SWT. Jadi, orang selalu bertawakkal dalam hidupnya sudah pasti tidak akan menderita stress dan tidak pernah takut dengan masa depannya. (Bachtiar Nasir, 2016)
Artikel Terkait
Streaming Little Mom Episode 8 Full Movie, Hadir Jumat 15 Oktober 2021, Keenan Lihat Naura Melahirkan
NGERI! Selama Pandemi Covid-19, Angka Anak Bunuh Diri di Jepang Meningkat Drastis
Bacaan Doa Tahlil untuk Orang Meninggal 7, 40 Sampai 1000 Hari
Atta Halilintar Wajib Tahu! Sejak Menikah, Anang Hermansyah Akui Sangat Kehilangan Aurel
Niat Puasa Arafah, Umat Muslim Wajib Baca Sebelum Hari Raya Idul Adha