Hari Santri Nasional 2021: Menjadi Santri yang Menguatkan Pondasi Suatu Bangsa

- Minggu, 17 Oktober 2021 | 09:11 WIB
ILUSTRASI. Virtual Exhibition Hari Santri Nasional 2021 Mulai Hari Ini!  Lihat Pameran 100 Pesantren dengan Tampilan 3D. (Dok/gontor.ac.id)
ILUSTRASI. Virtual Exhibition Hari Santri Nasional 2021 Mulai Hari Ini! Lihat Pameran 100 Pesantren dengan Tampilan 3D. (Dok/gontor.ac.id)

Selanjutnya tidaklah mungkin kemuliaan dari Allah lepas dari orang-orang yang beriman di dunia maupun akhirat, sebab mereka itu masuk dalam golongan Allah. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung. (QS Mujadilah [58] :2)

Santri juga harus mengkampanyekan atau mempopulerkan bahwa keadilan adalah salah satu pondasi kokohnya suatu bangsa, suatu bangsa akan rapuh kalau terjadi ketidakadilan terhadap suatu perkara hukum. 

Baca Juga: Bukan Kakek Suhud, Nikita Mirzani : Sebenarnya Gue yang Pengen Loe Dilaporin ke Polisi, Baim Wong!

Ada empat tahapan runtuhnya suatu bangsa yang pertama adalah Disorientasi, penyimpangan atau perilaku nyeleweng kalau negara pemimpinnya sudah melakukan katakanlah korupsi, maka timbulah yang namanya Distrust, ketidakpercayan oleh masyarakat. 

Kalau kepercayaan masyarakat sudah hilang maka akan terjadi yang namanya Disobidience, pembangkangan dan kalau pembangkangan sudah terjadi maka akan selanjutnya adalah Disintegrasi, negara tersebut bisa saja hancur dan bubar.

Oleh karena itu pentingnya melakukan dakwah secara terstruktur dan kritis agar akhlak para pelaku penegak hukum di negara Indonesia ini mempunyai rasa takut kepada Allah Taala . dan akhlak itu bukan hanya semata berperilaku baik kalau di kuadratkan maka ada 4 karakteristiknya, yaitu baik, jelek, kuat, dan lemah.

Baca Juga: Pesan Maulid Nabi 2021: Menjadikan Rasulullah SAW Sebagai Inspirasi dan Teladan di Masa Kini

Pertama adalah Balem baik tapi lemah, orang yang punya sifat seperti ini bisanya kurang percaya diri, kurang berani, kurang disiplin, takut dan lambat dalam mengambil keputusan, dan bisanya dia berperilaku baik hanya untuk dirinya sendiri. Yang kedua adalah  jelek tapi lemah, ini yang  paling buruk, ingin mencuri tapi tertangkap, ingin berbuat curang tapi ketahuan, dan hal lainnya. 

Yang ketiga adalah  Jeku jelek dan kuat, ini yang paling berbahaya untuk negri ini para penegak hukumnya bisa disuap, para pemimpinnya memperkaya diri sendiri, dan punya kekuasaan tapi dzalim dan tidak adil. Maka kita harus mempunyai sifat yang keempat yaitu baku baik dan kuat. 

Orang yang seperti ini pasti mempunyai semangat untukmenebarkan manfaat untuk orang lain dia sangat menekuni passion dan sangat konsisten dalam pekerjaannya sehingga orang di sekelilingnya sangat terbantu dan senang jika ada di dekatnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Sumber: Ivan Wirayumar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Menyambut Ramadhan 2026: Sejarah, Ritual, dan Harapan

Selasa, 23 September 2025 | 18:03 WIB

1 Ramadhan 1447 H Kapan? Simak Perkiraan Puasa 2026

Selasa, 23 September 2025 | 17:44 WIB

Amalan dan Doa Rabu Wekasan 20 Agustus 2025

Selasa, 19 Agustus 2025 | 20:23 WIB
X