SEWAKTU.com, MANUSIA adalah tempatnya salah dan tidak luput dari dosa. Sebagai umat muslim disarankan untuk selalu bertaubat atas perbuatan dosa tersebut baik yang disengaja maupun tidak.
Namun, seringkali kita lalai dan malah melakukan kembali dosa itu padahal merasa sudah bertaubat.
Lalu, bagaimana kita mengetahui taubat yang kita lakukan diterima oleh Allah SWT?
Ustaz Syam Elmarusy dalam satu ceramahnya di acara Islam Itu Indah, menasehati seseorang yang ingin taubatnya diterima oleh Allah SWT.
Baca Juga: Agar Tak Salah Pergaulan, Inilah Cara Memilih Teman Sesuai Ajaran Islam
Yaitu, setelah kita melakukan segala amalannya, kemudian membaca doanya serta salat taubat. Kemudian kita percaya bahwa Allah SWT menerima doa-doa kita dan menerima ajakan balikan kita sama Allah.
“Sudah nih tutorial, sudah diikutin selama ini berhasil enggak sih tempatnya gitu ya diterima enggak sih sama Allah SWT?," ujarnya.
Ustaz Syam mengingatkan hal pertama yang paling harus kita lakukan adalah husnudzon atau berbaik sangka kepada Allah.
“Allah tahu enggak ngambekan, enggak kayak manusia kita sudah minta maaf berkali-kali masih aja belum maafin. Gitu ya kita bolak-balik, bolak-balik, Allah tuh enggak ngambekan, sekali kita bertaubat kepada Allah. Allah paling tahu isi hati kita kalau kita tulus kepada Allah memohon ampun kepada Allah," tuturnya.
"Yakinlah pada saat itu juga Allah telah menerima taubat kita," sambungnya.
Baca Juga: Nazar Jadi Solusi Terakhir, Bolehkah? Simak, Penjelasan Ustaz Abi Makki
Bahkan ada beberapa kisah dimana seorang yang berbuat bermaksiat kepada Allah taubatnya pun tidak sengaja diampuni Allah.
"Jadi taubat yang enggak disengaja pun itu sudah diampuni sama Allah SWT,” sebutnya.
Ustaz Syam bercerita pada zaman Rasulullah SAW tentang taubat. Dikisahkan oleh Rasulullah tentang seorang ahli pada saat itu. Orang yang ahli ibadah pada saat itu yang tinggal di atas bukit.
Lalu ada seorang preman pasar yang ahli maksiat juga tinggal di bawah bukit tersebut. Akhirnya pada suatu ketika seorang ini ada ternyata preman tersebut ingin bertaubat.
Dia pergi ke pasar dan bertanya kepada seseorang orang gimana caranya bertaubat?
“Naiklah ke atas itu ada orang ahli ibadah ke atas itu yang diterima doanya kau Mintalah doa sama dia minta doakan supaya dosamu diterima,” jawab orang tersebut.
Baca Juga: Ini Doa Orang-Orang Sholeh Selepas Bangun Tidur Menurut Syekh Ali Jaber
Maka, preman itu naik ke atas gunung. Tiba saatnya dia naik ke atas bukit tersebut ternyata orang yang ahli ibadah di atas bukit juga mau turun ke bawah karena kehabisan bekal makanan.
Ketika mereka berdua berjalan hampir berpapasan di lorong yang sangat sempit, tiba-tiba orang yang ahli maksiat ini melihat orang tersebut.
“Ya Allah inilah orangnya, malu banget aku ketemu sama dia. Pasti dia bisa baca wajahku nih, pasti saya kelihatan ahli maksiat,” gumamnya dalam hati.
Kemudian dia minggir dan memberi jalan dan minggir sambil menunduk. Dan orang ahli ibadah ini melihat orangnya yang ahli maksiat tersebut dan mengatakan, “ini orang yang terkenal ahli maksiat nih, saya takut berhadapan dengan dia”. Maka dia cepat-cepat jalan.
"Subhanallah pada saat itu juga Allah ampuni dosanya orang yang ahli maksiat tersebut. Dan Allah cabut keberkahannya orang yang ahli ibadah tadi karena dia merasa dirinya lebih baik dari pada si pendosa," kisah Ustaz Syam.
Baca Juga: Ceramah Ustaz Hanan Attaki : Inilah Manusia yang Paling Dicintai Allah dan Rasulullah SAW
"Dan si pendosa malu untuk berhadapan dengan ahli ibadah. Mereka belum bertemu orangnya tapi sudah berniat untuk bertaubat, maka taubatnya pada saat itu Allah ampuni dosanya. Maka berhusnudzon lah kepada Allah," ungkapnya.
Kemudian, yang kedua hati akan tenang kalau taubatnya sudah diterima oleh Allah SWT. Akan sangat ringan langkahnya melakukan ibadah.
"Dan kalau kita lagi malas, apakah belum diterima taubat tersebut? Hal tersebut kembali lagi, kita harus berhusnuzon kepada Allah. Mungkin kalau kita malas ibadah itu karena diri kita sendiri," tuturnya.
"Karena yang dikatakan iman itu bertambah dan berkurang yaitu bertambah dengan ketaatan tapi berkurang kemaksiatan. Maka tetap rajin beribadah tekun beribadah dan yakin bahwa Allah sudah menerima taubat kita," pungkasnya. ***