tetapi juga menambahkan pandangan-pandangan filosofisnya sendiri, suatu hal yang belum pernah dilakukan oleh filsuf semasa maupun sebelumnya.
Rasionalitas filsafat Ibn Rusyd justru membawa angin segar bagi dunia Eropa, bahkan mampu membebaskan Eropa dari cengkraman hegemoni gereja.
Kehadiran filsafat Ibn Rusyd telah mengobarkan api revolusi yang menghendaki pemisahan sains dari agama.
Ibnu Rusyd, dengan kemampuannya mengomentari karya-karya Aristoteles,
telah membangkitkan kembali budaya berpikir yang telah lama redup dalam peradaban tersebut.
Baca Juga: Contoh Dosa Besar Sering Dianggap Biasa Dizaman Sekarang, Aib Zina Diumbar, Sholat Ditinggalkan
Kesadaran akan urgensi rasio dalam memahami ayat-ayat Tuhan mulai berkembang subur di Eropa.
Kristen dan Yahudi mulai mengenal harmonisasi antara agama dengan filsafat.
Dari sebagian karya-karya terjemahan Ibn Rusyd ke dalam bahasa Ibrani ini kelak muncul karya-karya terjemaham ke dalam bahasa Latin.
Inilah yang kemudian mempengaruhi pemikiran Eropa dan menguncang sendi-sendi kehidupan sosio-religius dalam masyarakat barat.
Pengaruhnya yang demikian besar terlihat dari adanya gerakan averoisme,
Baca Juga: Lenovo Yoga Slim 7i Akhirnya Rilis di Indonesia, Begini Spesifikasi Hingga Harganya
yaitu gerakan yang berkembang di Barat sejak abad ke-13 yang berusaha mentransfer dan mengembangkan gagasan-gagasan Ibn Rusyd ke dalam peradaban Barat.
Ibnu Rusyd adalah pemikir Muslim yang sangat tertarik pada pemikiran filosof Yunani, Aristoteles.
Ibnu Rusyd berjasa dalam menghadirkan kembali warisan Yunani Kuno kepada Barat.
Artikel Terkait
Rahasia Panjang Umur Ala Ilmuan Rusia Profesor Anatoli Brouchkov
Kutipan Memotivasi dari Buku Love Sparks in Korea Karya Asma Nadia
Benarkah saat Turun Hujan Waktu yang Baik untuk Berdoa? Ini Penjelasan Aa Gym
Ceramah Ustadz Adi Hidayat: Keutamaan Surah yang Mampu Percepat Doa Agar Diijabah oleh Allah SWT
Inilah Hijrah yang Sejati Menurut Habib Novel Alaydrus