Mengenal Tokoh Ilmuwan Muslim Ibnu Rusyd

Di tahun 1169, Ibnu Rusyd diangkat menjadi seorang hakim di Sevilla. Lalu di tahun 1171 Ibnu Rusyd diangkat menjadi hakim di Cordova.

Baca Juga: Catat! 6 HP Samsung Dengan Harga Murah Terjangkau

Ketika bertugas sebagai hakim, perjalanan dinasnya ia manfaatkan untuk memperdalam ilmunya dan penelitian astronominya.

Di tahun 1182, Ibnu Rusyd diangkat menjadi dokter istana untuk menggantikan Ibnu Thufail yang akan pensium. Dan ditahun yang sama ia juga diangkat menjadi hakim kepala di Cordova.

Ibnu Rusyd banyak menciptakan karya yang kurang lebih sekitar 78 karya.

Ia juga menafsirkan serta menambahkan pandangannya terhadap filsafat Aristoteles. Dalam karyanya ini, Ibnu Rusyd menguraikan tafsiran dari karya Aristoteles.

Ibnu Rusyd juga memberikan pandangannya terhadap filsafat Aristoteles ini.

Baca Juga: Santriwati Bogor Dilecehkan di Pondok Persantren, Berikut Kronologi Lengkapnya

Karya lainnya Al Kulliyah Fit At Thib yaitu buku tentang prinsip umum kedokteran. Dalam karyanya tersebut, di dalamnya berisi fisiologi, anatomi, patologi umum, obat-obatan, diagnosis, kebersihan dan pengobatan umum.

Ada pula karya Tahafur At Tahafut yang merupakan sebuah bentuk kritik terhadap karya Imam Al Ghazali dalam kitabnya yang berjudul Tahafut Al Falasifah.

Dalam kitab Tahafat At Tahafut, Ibnu Rusyd mengkritik beberapa pernyataan Al Ghazali tentang bahwa filsafat itu tidak selaras dengan hukum Islam.

Sedangkan menurut Ibnu Rusyd, filsafat ini tidak bertentangan dengan hukum Islam

Baca Juga: Hukum Jual Beli Kucing Menurut Islam, Berdosa atau Tidak? Ini Penjelasannya

Selain itu ada karya Ibnu Rusyd Bidayat Al Mujtahid yang berisi hukum-hukum setiap mazhab yang dibahas secara rinci hingga kesimpulan.

Ibnu Rusyd meninggal dunia pada 11 Desember 1198 dan dikuburkan di Maroko hingga pada akhirnya makan Ibnu Rusyd dipindahkan ke kampung halamannya, Cordova. ***