Contoh Naskah Khutbah Jumat: Bersyukur, Nikmat Allah Tak Terbatas

- Kamis, 14 Juli 2022 | 13:08 WIB
Ilustrasi khutbah Jumat. (PIXABAY/stratageme2015)
Ilustrasi khutbah Jumat. (PIXABAY/stratageme2015)

Nikmat dzahir adalah nikmat yang sering kita lihat, yang mungkin kita lihat dan kita rasakan secara langsung seperti kesehatan, kita memiliki rumah, kita memiliki istri, kita miliki anak-anak, kita bernegara, hidup dengan ketentraman, hidup dengan kenyamanan, ini nikmat yang dzahir. Kita bisa belajar, bisa sekolah, bisa melihat anak-anak bermain dengan ceria, ini kenikmatan dzahir.

Baca Juga: Wisata Kuliner di Jakarta Pusat, Ada yang Sudah Kalian Coba?

Disana juga ada nikmat batin. Sangat mulia nikmat tersebut. Bahkan lebih daripada nikmat yang kita rasakan. Seperti nikmat iman, nikmat tauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Karenanya tatkala Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan surat An-Nahl, yaitu surat yang ke 16, sebagian ulama menamakan surat ini dengan surat an-ni‘am, dengan surat nikmat-nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kenapa? Karena pada surat ini Allah buka dengan menyebut nikmat-nikmat Allah. Yaitu ayat pertama sampai ayat ke-18. Ketika sampai ayat 18, Allah berkata:

وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّـهِ لَا تُحْصُوهَا

Jadi ayat 1-18 Allah menyebutkan nikmat-nikmat. Nikmat yang pertama yang Allah sebutkan:

أَتَىٰ أَمْرُ اللَّـهِ فَلَا تَسْتَعْجِلُوهُ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ ﴿١﴾ يُنَزِّلُ الْمَلَائِكَةَ بِالرُّوحِ مِنْ أَمْرِهِ عَلَىٰ مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ أَنْ أَنذِرُوا أَنَّهُ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا أَنَا فَاتَّقُونِ ﴿٢﴾

“Allah turunkan wahyu melalui Malaikat kepada hamba-hamba yang Allah kehendaki (yaitu wahyu yang Allah turunkan kepada para Rasul, ini nikmat) agar para Rasul tersebut memberi peringatan, janganlah kalian menyembah kecuali hanya kepada Allah. Tidak ada yang berhak disembah kecuali Aku (kata Allah Subhanahu wa Ta’ala).” (QS. An-Nahl[16]: 1-2)

Baca Juga: Hukum Melakukan Masturbasi atau Onani Menurut Islam, Begini Penjelasan Buya Yahya

Ternyata nikmat pertama yang Allah sebutkan dari rentetan nikmat adalah nikmat tauhid. Ini terkadang tidak kita sadari. Ini nikmat batin yang luar biasa.

Lihatlah! Kita lihat sekeliling manusia, betapa banyak milyaran manusia masih menyembah manusia, masih menyembah Nabi, milyaran manusia masih menyembah berhala, milyaran manusia masih menyembah sapi, betapa banyak orang yang masih melakukan kesyirikan, masih banyak percaya kepada dukun, masih banyak kasih sesajen kepada ruh-ruh dan jin-jin, sementara Allah katakan:

أَنْ أَنذِرُوا أَنَّهُ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا أَنَا فَاتَّقُونِ

“Berilah peringatan kepada manusia bahwasannya tidak ada yang berhak disembah kecuali hanya Aku (Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka bertakwalah kepadaKu.” (QS. An-Nahl[16]: 2)

Nikmat iman, nikmat tauhid yang menyelamatkan seorang kelak di akhirat dari neraka jahannam yang kekal abadi menuju kenikmatan surga yang abadi pula.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gilang

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Menyambut Ramadhan 2026: Sejarah, Ritual, dan Harapan

Selasa, 23 September 2025 | 18:03 WIB

1 Ramadhan 1447 H Kapan? Simak Perkiraan Puasa 2026

Selasa, 23 September 2025 | 17:44 WIB

Amalan dan Doa Rabu Wekasan 20 Agustus 2025

Selasa, 19 Agustus 2025 | 20:23 WIB
X