Kita bisa melihat kisah – kisah para Nabi dalam al-Quran. Nabi Nuh ‘alaihis salam bekerja keras selama 950 tahun mengajak kaumnya agar mereka tidak menjadi budak dari tuhan-tuhan palsu yang mereka buat sendiri berupa patung tokoh-tokoh terkemuka mereka, yaitu Waad, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq dan Nasr.
Kelima tokoh itu dahulu adalah orang-orang paling shalih di antara bangsanya Nabi Nuh ‘alaihis salam. Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, setelah orang-orang shalih tersebut meninggal, setan membisikkan kepada kaum dari orang-orang shalih tersebut agar mereka membuatkan patung orang – orang shalih tadi di majlis-majlis yang menjadi tempat berkumpulnya mereka, sekaligus diberi nama dengan nama-nama orang-orang shalih tersebut.
Kemudian kaumnya pun mengerjakan bisikan setan tadi, hingga ketika orang-orang yang membuat patung itu wafat, dan ilmu sudah mulai terkikis, maka patung-patung itu pun akhirnya dijadikan sesembahan oleh generasi penerus mereka.
Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat: Mencari Rezeki yang Halal
Ini sejarah mengapa kaum Nabi Nuh ‘alaihis salam terjerumus ke dalam kemusyrikan sesuai dengan penjelasan dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari.
Kaum Nabi Nuh ternyata menentang dakwah Nabi ini dengan penentangan yang keras. Hal ini sebagaimana dikisahkan Allah Ta’ala dala firmannya:
وَقَالُوا لَا تَذَرُنَّ آلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلَا سُوَاعًا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا
Dan mereka berkata: “Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa’, yaghuts, ya’uq dan nasr”. [Nuh: 23]
Nabi Nuh selama 950 tahun hanya berhasil membebaskan sedikit orang saja dari penyembahan kepada patung tersebut. Padahal segala macam upaya telah beliau lakukan.
Dari sini nampak bahwa kemerdekaan yang diperjuangkan oleh Nabi Nuh ‘alaihis salam adalah kemerdekaan dari keyakinan menyimpang yang membelenggu masyarakat berupa penyembahan kepada selain Allah.
Demikian pula, Nabi Ibrahim dan Nabi Musa ‘alaihis salam. Termasuk di dalamnya Nabi Sulaiman yang membebaskan kaum Ratu Saba’ dari penyembahan kepada matahari. Sedangkan Nabi Luth berjuang untuk membebaskan kaumnya dari gaya hidup yang sangat menyimpang dari fithrah yaitu, homoseksualitas.
Baca Juga: Motif Ferdy Sambo Lakukan Pembunuhan Berencana: Brigadir J Lecehkan Putri Candrawathi
Perjuangan Nabi Luth ‘alaihis salam tidaklah ringan. Meluruskan fitrah masyarakat yang sudah sangat rusak dan menyimpang bukan perkara mudah. Nabi Luth mendapatkan tantangan yang keras dari kaumnya yang keras kepala.
Akhirnya hanya sedikit saja dari kaum Nabi Luth yang berhasil diselamatkan dari lingkungan masyarakat yang sangat rusak tersebut.
Allah Ta’ala berfirman,
Artikel Terkait
Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat: Mencari Rezeki yang Halal
Contoh Naskah Khutbah Jumat: Jangan Menyepelekan Sholat
Naskah Khutbah Jumat Singkat Tentang Ukhuwah Islamiyah Bagi Umat Islam
Naskah Khutbah Jumat Singkat Tentang Iman dan Takwa Kepada Allah SWT
Contoh Naskah Khutbah Jumat: Terkabulnya Doa Bagi Umat Islam