وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ
إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ ۚ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ
وَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَنْ قَالُوا أَخْرِجُوهُمْ مِنْ قَرْيَتِكُمْ ۖ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ
فَأَنْجَيْنَاهُ وَأَهْلَهُ إِلَّا امْرَأَتَهُ كَانَتْ مِنَ الْغَابِرِينَ
80. Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu?”
81. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.
Baca Juga: Polri: Putri Candrawathi Dilecehkan Brigadir J di Magelang
82. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: “Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri”.
83. Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). [Al-A’raf: 80-83]
Kemerdekaan yang dibawa oleh Nabi Luth ‘alaihis salam adalah misi membebaskan masyarakat dari belenggu hawa nafsu dan fitrah yang rusak dan meyimpang.
Adapun, Nabi Syu’aib ‘alaihis salam berjuang keras untuk membebaskan atau memerdekakan kaumnya dari penyembahan kepada berhala dan dari praktek perdagangan yang sangat merugikan masyarakat, yaitu suka memanipulasi timbangan.
Praktek dagang yang dibangun di atas dasar kebohongan dan kecurangan telah demikian mewabah dalam masyarakat di mana Nabi Syu’aib berada. Dan beliau berjuang keras untuk menyadarkan mereka akan keburukan dan kerusakan praktek tersebut.
Beliau hendak membebaskan masyarakat dari kemusyrikan dan dari praktek perdagangan yang sangat merugikan mereka. Namun yang didapat justru perlawanan. Allah Ta’ala berfirman,
وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ قَدْ جَاءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka, Syu’aib. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu.
Artikel Terkait
Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat: Mencari Rezeki yang Halal
Contoh Naskah Khutbah Jumat: Jangan Menyepelekan Sholat
Naskah Khutbah Jumat Singkat Tentang Ukhuwah Islamiyah Bagi Umat Islam
Naskah Khutbah Jumat Singkat Tentang Iman dan Takwa Kepada Allah SWT
Contoh Naskah Khutbah Jumat: Terkabulnya Doa Bagi Umat Islam