Dari menjadi komandan peleton hingga terlibat dalam pendirian Universitas Pertahanan Indonesia, perjalanannya menunjukkan kemampuan dan komitmen yang kuat.
Tidak hanya di Indonesia, AHY juga mengejar pendidikan di luar negeri, termasuk di Nanyang Technological University dan Harvard University. Kembali ke Tanah Air, dia menjabat sebagai kepala seksi dua operasi di Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kostrad.
Pada tahun 2014, AHY pergi ke Amerika Serikat untuk menempuh pendidikan staf komando Angkatan Darat. Setelah kembali, dia menjabat sebagai komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203 Area Kemuning, sebelum akhirnya mengakhiri karir militer pada tahun 2016.
Baca Juga: PERNAH DICAP PLAYBOY KELAS KAKAP, Begini Fakta Tersembunyi Raja Dangdut Haji Rhoma Irama
Keputusan AHY untuk terjun ke dunia politik dibuktikan dengan mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017.
Meskipun mengalami kekalahan, dia terus melangkah, menjadi komandan satuan tugas bersama Partai Demokrat untuk Pilkada serentak 2018 dan pemilu 2019.
Puncak karir politiknya tercapai pada Maret 2020, ketika secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam kongres ke-5.
Namun, perjalanannya tidak selalu mulus. Ketika menjadi kandidat wakil presiden bersama Anis Baswedan, mereka harus mundur setelah pasangan lain mendeklarasikan Chaimin sebagai duetnya.
Meskipun demikian, AHY terus berjuang. Dengan penunjukan barunya sebagai Menteri ATR/BPN, dia membuktikan bahwa perjalanan dari militer ke politik tidaklah mudah, tetapi penuh dengan dedikasi dan semangat untuk melayani negara dan rakyat.
Demikianlah gambaran singkat perjalanan karir AHY, yang kini menjadi salah satu tokoh penting dalam panggung politik Indonesia. Semoga perjalanan politiknya selanjutnya membawa dampak positif bagi bangsa dan negara.
Artikel Terkait
Acara Demokrat di Malang, Prabowo Subianto Sebut AHY Aset Bangsa