SEWAKTU.com -- Meskipun pemilihan calon presiden dan wakil presiden telah berakhir dan KPU telah menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih.
Namun sejumlah blunder yang dilakukan Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin selama acara debat cawapres masih tetap menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Indonesia.
Blunder-blunder yang sering dilakukan Cak Imin, seperti tidak memahami pertanyaan atau memberikan jawaban yang ambigu, menjadi sorotan utama dibandingkan dengan lawannya, yakni Mahfud MD dan Gibran.
Hal ini membuat masyarakat merasa bingung dan heran dengan jawaban serta pertanyaan yang disampaikan oleh Cak Imin.
Baca Juga: MEGA BAKAL MUNDUR JADI KETUA UMUM? Inilah Calon Pengganti Ketum PDIP Menurut Pengamat
Sehingga, muncul sejumlah alasan mengapa sebagian rakyat Indonesia ragu untuk memberikan suara pada pasangan nomor urut 01 karena kehadiran Cak Imin.
Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, yang dianggap sebagai penyebab suara pasangan 01 merosot, melakukan sejumlah blunder yang menjadi sorotan.
Salah satunya terjadi pada saat debat cawapres ketika Gibran mengajukan pertanyaan tentang Apa itu SGIE (State of the Global Islamic Economy), Cak Imin mengaku tidak mengetahui atau memahami pertanyaan tersebut.
Pengakuan ini memunculkan keraguan terhadap persiapan Cak Imin dalam menjalani proses debat yang menjadi salah satu penentu penilaian masyarakat terhadap capres dan cawapres.
Selain itu, dalam suatu kesempatan pidato di acara konsolidasi pemenangan Amin di Ancol Beach City Mall, Cak Imin menyatakan bahwa Indonesia akan menghadapi ancaman besar jika Amin tidak menang dalam pemilihan.
Baca Juga: Resep Lontong Sayur Tradisional, Menu Berbuka Puasa yang Lezat Serta Menggugah Selera
Pernyataan tersebut dianggap tidak tepat dan bernada ejekan serta hinaan oleh sebagian kalangan.
Tidak hanya itu, dalam acara silaturahmi dengan pimpinan Majelis Taklim di GOR PGRI Bekasi, Cak Imin menyatakan bahwa uang sogokan politik boleh diambil, namun masyarakat tidak harus mengikuti kemauan orang yang memberikan sogokan tersebut.
Pernyataan ini pun langsung direspon oleh ketua Bawaslu, Rahmat Bagja, yang menegaskan bahwa hal tersebut merupakan tindak pidana pemilu.
Artikel Terkait
Prabowo-Gibran Bakal Buat Kementerian Baru Demi Makan Gratis? Simulasi Makan Gratis Ala Jokowi
BUKAN PRABOWO APALAGI MEGAWATI! Deretan 8 Ketua Umum Partai Paling Tajir di Indonesia
PRABOWO RESMI JADI PRESIDEN INDONESIA, PASPAMPRES SIAP SIAGA! Ini Fasilitas Mobil Presiden Negara di Dunia
MOMEN Bahagia Prabowo & Titiek Soeharto Cipika Cipiki Sambut Kemenangan Usai Diumumkan Hasil Pilpres
MAKIN NYESAL CERAIKAN MAYOR TEDDY? Bongkar Fakta Wita Nidia Hanifah Mantan Istri Ajudan Prabowo