SADIS BANGET! Israel Gunakan Suara Tangisan Bayi dan Jeritan Perempuan untuk Serang Warga Palestina

- Jumat, 19 April 2024 | 22:55 WIB
Ilustrasi:  Israel Gunakan Suara Tangisan Bayi dan Jeritan Perempuan untuk Serang Warga Palestina. (Foto/Ist.)
Ilustrasi: Israel Gunakan Suara Tangisan Bayi dan Jeritan Perempuan untuk Serang Warga Palestina. (Foto/Ist.)

SEWAKTU.com -- Baru-baru ini, strategi Israel yang menggunakan suara tangisan bayi dan jeritan wanita untuk mengelabui pengungsi Palestina viral di media sosial.

 

Tentara Israel memanfaatkan suara tangisan bayi dan jeritan perempuan sebagai bagian dari strategi mereka untuk menyerang warga sipil Palestina di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah.

Pada malam hari, drone quadcopter dipakai untuk menyebarkan suara tangisan bayi dan jeritan perempuan ke sekitar kamp.

Baca Juga: Bukan Aksi Bela Palestina, Kedubes Iran di Indonesia Sampaikan Alasan Utama Serangan Udara ke Israel

Dikutip Sewaktu.com dari Euro-Med Monitor, suara-suara tersebut terdengar pada malam hari, khususnya pada hari Minggu dan Senin (14-15/4).

Ketika beberapa warga berusaha untuk mengecek sumber suara dan memberikan bantuan kepada yang mungkin membutuhkan, mereka diserang oleh drone quadcopter Israel.

Ternyata, suara-suara yang didengar adalah rekaman yang diputar oleh drone Israel, dengan tujuan untuk menghasut penghuni kamp agar keluar dari tempat persembunyian mereka, sehingga menjadi sasaran mudah bagi penembak jitu dan pasukan lainnya.

Baca Juga: Sejarah Palestina, Kepemimpinan dan Warisan Dalam Peradaban Islam

Bukan Cuma Suara Tangisan Bayi dan Jeritan Wanita

Taktik ini juga melibatkan pemutaran suara tembakan senjata, suara konflik bersenjata, ledakan, pergerakan kendaraan militer, bahkan lagu-lagu dalam bahasa Ibrani dan Arab untuk menakuti secara psikologis warga sipil yang terisolasi di malam hari dan kehilangan kontak dengan dunia luar.

“Kami sedang duduk di malam hari ketika kami mendengar suara anak perempuan dan perempuan berteriak: ‘Ayo, bantu saya, saya terluka !’ Kami keluar untuk mencari tahu apa yang terjadi. Tidak ada perempuan yang ditemukan, tapi kami langsung menjadi sasaran drone quadcopter,” kata seorang penghuni kamp berusia 20 tahun, yang tidak ingin disebutkan namanya karena alasan keamanan.

“Saya melarikan diri ke dalam, dan dua orang tepat di depan saya terluka parah. Karena baku tembak yang terus terjadi, kami tidak dapat mengobati mereka, jadi kami memanggil ambulans, dan mereka datang untuk mengangkut mereka. Banyak warga yang mendengar suara tersebut dan merespon untuk memberikan bantuan,” lanjutnya.

Baca Juga: Bertepatan dengan Isra Mi'raj, Prabowo Subianto Ajak Puluhan Ribu Warga di Bandung Berdoa untuk Palestina

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Fajri Ramadhan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X