BREAKING NEWS! Kronologi Kecelakaan Bus di Ciater, 9 Orang Dikabarkan Meninggal Dunia

SEWAKTU.com -- Subang, Jawa Barat - Kecelakaan maut kembali mengguncang wilayah Subang, Jawa Barat. Sebuah bus rombongan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) asal Depok mengalami kecelakaan di turunan Ciater, Subang pada Sabtu malam.

Kecelakaan ini diperkirakan menimbulkan sejumlah korban. Sampai saat ini dirangkum Sewaktu.com, sudah ada 9 orang yang meninggal dunia.

Kronologi

"Selamat malam. Kecelakaan ini terjadi ketika rombongan SMK Lingga Kencana dari Depok melaju dari Bandung menuju Subang. Namun, bus tersebut diduga mengalami rem blong dan menabrak minibus serta beberapa kendaraan lainnya hingga terguling," jelas saksi mata.

Baca Juga: Istri Andrew Andika Spill Kelakuan Perselingkuhan Suami Saat Lagi Hamil Besar, Hidupnya Hancur Stres

Saat ini, situasi di lokasi kecelakaan cukup ramai dengan masyarakat yang membantu arus lalu lintas dan evakuasi korban ke rumah sakit terdekat.

Mobil ambulans terus berdatangan untuk mengevakuasi korban, baik yang masih dalam keadaan terjepit maupun yang telah selamat.

"Belum semua korban dievakuasi, sebagian korban masih berada di lokasi. Mereka yang selamat dievakuasi ke puskesmas terdekat, sementara korban yang meninggal dibawa ke RSUD Subang," bebernya.

Baca Juga: Peti Jenazah Orang Meninggal Kena Bea Cukai 30 Persen, Netizen Murka, Sri Mulyani Bungkam

Informasi mengenai jumlah penumpang dalam bus dan korban belum pasti karena masih dalam proses investigasi oleh pihak kepolisian.

Namun, dari gambar yang beredar di media sosial, terlihat proses evakuasi korban yang masih berlangsung.

"Minibus dan sepeda motor yang terlibat dalam kecelakaan kondisinya sangat parah. Bus yang terguling masih terlihat di lokasi kejadian," ungkap saksi mata.

Pengaturan arus lalu lintas setempat juga diperhatikan untuk menghindari kemacetan akibat proses evakuasi. Petugas kepolisian telah tiba di lokasi untuk mengamankan situasi.

Sementara itu, Kepala BPBD Subang, Pak Asep, menyebutkan bahwa evakuasi korban terus dilakukan dengan bantuan mobil ambulans.