Kenangan dari Keluarga
Ibunda Maya, Milah, menceritakan bahwa Maya memiliki jiwa kepemimpinan dan kemandirian yang kuat.
Selama kuliah, Maya aktif dalam berbagai organisasi yang semakin mengasah kemampuan berargumentasi dan kepemimpinannya.
"Anakku pandai berargumentasi, cerdas, dan lantang, tapi tidak pernah melawan orang tua," kenangnya.
Milah juga mengingat bagaimana Maya selalu berinisiatif membantu keluarga, termasuk mengurus pembengkakan biaya listrik di rumah dengan berkomunikasi dengan pengurus RT dan kelurahan.
Maya juga bekerja paruh waktu di sebuah minimarket di SPBU Lontar Sambi Kerep Surabaya untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan kuliahnya.
"Dari kecil dia tidak pernah menyusahkan atau merepotkan orang tua," tambah Milah.
Kejadian Tragis
Insiden penjambretan yang merenggut nyawa Maya terjadi pada Kamis, 23 Mei 2024, pukul 20.00 WIB, saat Maya hendak pulang ke rumah di Kecamatan Asemrowo.
Meskipun tas dan barang bawaannya berhasil diselamatkan, upaya Maya untuk mengejar penjambret menyebabkan kecelakaan fatal yang merenggut nyawanya.
Kehilangan Maya merupakan pukulan berat bagi keluarga dan teman-temannya. Mereka berharap agar para pelaku segera ditangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku.
Kepergian Maya meninggalkan kenangan indah tentang seorang mahasiswi periang dan berjiwa kepemimpinan yang kuat, yang selalu berusaha membantu dan berbakti kepada keluarga serta teman-temannya.
Artikel Terkait
2 DPO Lain Kasus Vina Cirebon yaitu Andi dan Dani Hanya Fiksi, Pegi alias Perong: Saya tidak melakukan..
Pegi Setiawan alias Perong Dibungkam Polisi Saat Konferensi Pers, Warganet: Kami bersamamu bang
Polisi Ralat Status DPO Kasus Vina Cirebon, Kalau Bukan Pegi Alias Perong Siapa Pelaku Sebenarnya?
Kuasa Hukum Keluarga Vina Cirebon Kecewa Terkait Penetapan Pegi Setiawan sebagai Tersangka
Pakar Ekspresi Sebut Pegi Setiawan Dapat Tekanan Berat, Gerak-Geriknya Terlihat Jelas saat Bagian Ini