SEWAKTU.com -- Terdakwa kasus dugaan gratifikasi dan pemerasan, Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengklaim bahwa kegiatan umrah bersama pejabat Kementerian Pertanian hanya dilakukan sebagai kegiatan sampingan saat ada kunjungan dinas ke Arab Saudi.
SYL menyampaikan hal tersebut sebagai tanggapan terhadap keterangan para saksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan gratifikasi dan pemerasan.
Dalam pengadilan, SYL mengajukan pertanyaan kepada Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) Pertanian Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, yang juga sebagai saksi, mengenai kegiatan yang dilakukan untuk kepentingan masyarakat.
Baca Juga: Jawaban Jujur Saka Tatal Sebut Pegi Setiawan yang Ini Bukan Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon
"Apakah ini untuk masyarakat atau untuk pribadi saya? Sembako itu untuk saya?" tanya SYL.
Dedi menjawab bahwa kegiatan tersebut untuk kepentingan masyarakat.
SYL juga mempertanyakan apakah perjalanan ke Arab Saudi, termasuk umrah, juga merupakan perjalanan dinas.
"Apakah umrah untuk saya?" tanya SYL.
Baca Juga: ADA BUKTI KUAT! Pegi Setiawan Punya Bukti Slip Gaji dan Keberadaanya Saat Kasus Vina Cirebon
Dedi menjelaskan bahwa sebagian besar perjalanan tersebut untuk keperluan dinas, namun umrah mungkin menjadi permasalahan.
SYL menekankan bahwa umrah hanya sebagai kegiatan sampingan, meskipun mengakui adanya penandatanganan MoU dengan Kepala Kamar Dagang Arab Saudi, Syekh Quraisy.
"Maaf, saya ingin menyatakan bahwa umrah hanya sebagai kegiatan sampingan. Apakah Anda ingat penandatanganan MoU dengan Syekh Quraisy?" tanya SYL.
Dedi mengaku tidak ingat dengan pasti namun mengakui kehadiran Syekh Quraisy.
Baca Juga: Sosok Claudia Sheinbaum, Presiden Wanita Pertama di Meksiko yang Catatkan Sejarah
Artikel Terkait
Peringatan HJB ke-542, Pemdakab Bogor Dorong Kemajuan dan Kesejahteraan Masyarakat
Pj. Bupati Bogor Andalkan Diskominfo Kabupaten Bogor Jadi Pionir Transformasi Goverment Technology
Kronologi Kampanye All Eyes On Papua, Aksi Dukung Masyarakat Papua Tolak Eksploitasi Perusahaan Sawit
Makan Banyak Korban Jiwa, Pemilu Serentak Meksiko 2024 Jadi Peristiwa Paling Mencekam Sepanjang Sejarah
Masuk Pelanggaran HAM, Seruan All Eyes On Papua Fokus Penolakan Eksploitasi PT Indo Asiana Lestari