Satu Dekade Keluarga Jokowi: Dinasti Politik, Bisnis & Dugaan Korupsi

- Selasa, 24 September 2024 | 10:52 WIB
Dinasti politik di keluarga Jokowi. (Foto/YouTube.)
Dinasti politik di keluarga Jokowi. (Foto/YouTube.)

Gibran akhirnya terpilih sebagai wali kota Solo dengan suara telak, mencapai 86,53%. Dua tahun setelah pelantikan Jokowi, putranya juga berhasil meraih jabatan politik, memulai terbentuknya dinasti politik keluarga Jokowi.

Selain Gibran, Bobby Nasution, menantu Jokowi, juga mengikuti jejak politiknya dengan maju sebagai calon wali kota Medan.

Seperti Gibran, Bobby juga menuai kritik karena dianggap minim pengalaman politik. Namun, pasangan Bobby dan Aulia Rahman akhirnya memenangkan Pilkada Medan dengan dukungan koalisi besar partai.

Munculnya stigma bahwa keluarga Jokowi membangun dinasti politik semakin menguat.

Meskipun Jokowi berargumen bahwa keterlibatan anak dan menantunya dalam Pilkada adalah hak warga negara yang tidak melanggar aturan, sulit disangkal bahwa sebagai keluarga presiden, mereka memiliki keuntungan lebih dibandingkan calon lain.

Hal ini juga terlihat dalam keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memperbolehkan Gibran maju sebagai calon wakil presiden meski usianya belum mencapai batas minimal 40 tahun.

Keputusan kontroversial MK ini dipimpin oleh Anwar Usman, yang tak lain adalah paman Gibran.

Banyak pihak yang menganggap hal ini sebagai upaya untuk memuluskan jalan Gibran dalam politik.

Sementara itu, Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi, secara tiba-tiba terjun ke dunia politik dengan bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan diangkat sebagai ketua umum partai tersebut.

Keterlibatan keluarga Jokowi dalam politik terus menjadi sorotan publik, terlebih ketika gaya hidup mewah mereka, seperti penggunaan jet pribadi, juga menuai kritik.

Meskipun Gibran membantah adanya gratifikasi, kasus ini dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan masih dalam proses penyelidikan.

Selain dinasti politik, bisnis keluarga Jokowi juga menjadi pusat perhatian. Anak-anak Jokowi memiliki sejumlah usaha, mulai dari kuliner hingga klub sepak bola.

Banyak pengusaha konglomerat yang mendukung bisnis mereka, menimbulkan spekulasi tentang potensi konflik kepentingan dan tudingan pencucian uang.

Meskipun demikian, Jokowi tetap berusaha mempertahankan citra sebagai pemimpin yang bersih dari praktik oligarki.

Namun, dengan semakin besarnya peran keluarganya di ranah politik dan bisnis, tak dapat dipungkiri bahwa publik mulai meragukan integritas yang selama ini menjadi salah satu kekuatan Jokowi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X