"Kami memiliki potensi sumber daya panas bumi yang luar biasa, dan kami berencana untuk menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara serta semua pembangkit fosil dalam waktu 15 tahun ke depan. Kami juga berencana untuk membangun lebih dari 75 gigawatt energi terbarukan dalam periode tersebut," ujar Prabowo saat menghadiri sesi ketiga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil pada Selasa, (19/11/2024).
Baca Juga: Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air, Ditangkap Kejagung Tersangka Kasus Korupsi PT Timah
Prabowo mengakui bahwa Indonesia memiliki hutan tropis terluas di dunia, sehingga negara ini memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan iklim global. Ia juga menekankan pentingnya komitmen berkelanjutan untuk mendukung fungsi hutan dalam mengatur suhu global.
"Indonesia siap untuk mengoptimalkan potensi 557 juta ton kredit karbon. Kami juga memiliki kapasitas penyimpanan karbon terbesar dan menawarkan hal ini kepada dunia," tambah Prabowo.
Prabowo juga mendukung upaya internasional dengan komitmen pendanaan sebesar USD30 juta untuk membantu mengatasi kesenjangan pendanaan dalam kegiatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Kami berharap kontribusi ini dapat memberikan dampak positif bagi dunia, sesuai dengan tujuan yang diupayakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)," ujar Prabowo.
Baca Juga: Bos Otorita Pastikan Prabowo Segera Groundbreaking di IKN
Untuk mewujudkan "Sustainable Development and Energy Transition" sebagai tema acara tersebut, Prabowo menegaskan pentingnya kolaborasi global dalam mengatasi tantangan kemiskinan, kelaparan, perubahan iklim, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), dan transisi energi hijau.
"Kemarin kita sudah membahas masalah kemiskinan dan kelaparan. Kami semua memiliki komitmen yang kuat untuk mengatasi masalah ini. Tantangan ini memang berdampak pada negara-negara berkembang, pembangunan berkelanjutan mereka, dan agenda transisi energi mereka. G20 harus menghasilkan tindakan nyata untuk mendukung pencapaian SDGs," kata Prabowo. ***
(Raihan Saesar Ramadhan)
Artikel Terkait
Apple Naikkan Investasi di Indonesia Hingga US$100 Juta, Berharap Curi Perhatian Pemerintah
DPR Bela Sri Mulyani Soal Kenaikan Tarif PPN 12%, Minta Publik Tunggu Prabowo
Bos Otorita Pastikan Prabowo Segera Groundbreaking di IKN
Penghapusan Bea Balik Nama Kendaraan Bekas di Jakarta: Biaya Kepemilikan Kini Lebih murah
Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air, Ditangkap Kejagung Tersangka Kasus Korupsi PT Timah