SEWAKTU.com -- Ketidakhadiran Presiden Jokowi dalam kampanye besar pasangan cagub dan cawagub nomor urut 1 di Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), dianggap sebagai tanda bahwa Jakarta akan dibiarkan begitu saja.
Meskipun saat ini masa tenang Pilkada tengah berlangsung, justru Jokowi disebut merasa gelisah dan frustrasi.
Pernyataan ini disampaikan oleh pengamat politik Rocky Gerung dalam video yang diunggah di kanal YouTube miliknya pada Senin, 25 November 2024.
"Ketidakhadiran Jokowi dalam kampanye ini menunjukkan bahwa ia tidak memberikan dukungan. Sikap ini mencerminkan pengabaian terhadap Jakarta, seolah-olah memilih untuk 'cut loss.' Akibatnya, para pemodal (bohir) juga tidak akan bersedia mengucurkan dana untuk kampanye atau acara besar," ujarnya.
Baca Juga: Apresiasi! Dalam Rangka Hari Guru Nasional, Pemkot Bandung Berikan Penghargaan Kepada 15 Guru
Selain itu, kehadiran Anies Baswedan yang langsung mendukung pasangan Pram-Rano dalam menghadapi Ridwan Kamil-Suswono, yang didukung Jokowi, memberikan keuntungan besar bagi Pram-Rano dengan meningkatkan elektabilitas mereka.
Munculnya Anies juga membuat Jokowi berada dalam posisi sulit, karena Anies dianggap sebagai penghalang besar bagi anaknya, Gibran Rakabuming Raka, yang berencana maju di Pilpres 2029.
Di sisi lain, Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, yang seharusnya mendukung pasangan RIDO, tampak tidak bekerja secara maksimal.
"Tidak ada semangat atau antusiasme yang terlihat dari KIM Plus untuk mendukung Ridwan Kamil. Bahkan, tim kampanye mereka tidak menunjukkan keseriusan menghadapi persaingan dengan Pram-Rano," tambahnya.
Baca Juga: Politikus PDIP: Kalau Perampasan Aset Urgen, Terbitkan Perppu
Rocky memprediksi bahwa pasangan Pramono-Rano akan keluar sebagai pemenang dalam perebutan Jakarta.
"Kita lihat nanti pada tanggal 27, kemungkinan besar mereka sudah pasti menang. Bahkan, kemenangannya diperkirakan akan melampaui 50 persen, karena antusiasme publik untuk melihat Jakarta kembali dipimpin oleh PDIP sangat besar," jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa kemenangan ini menunjukkan bahwa pengaruh Jokowi di Jakarta semakin lemah. "Jika Jokowi kehilangan pengaruh di Jakarta, ke mana lagi dia akan mencari kekuatan? Kemungkinan besar, fokusnya akan beralih ke Jawa Tengah," ujarnya.
Namun, menurut Rocky, peralihan fokus Jokowi ke Pilkada Jawa Tengah justru dapat menjadi kesalahan besar.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Artikel Terkait
DPRD DKI Wacanakan Tarik Retribusi Kantin Sekolah Negeri,Begini Penjelasannya
PKS Benarkan Pertemuan Suswono dan Habib Rizieq di Makkah
KIP: Pemerintah Harus Jelaskan Manfaat PPN Naik Jadi 12%
Politikus PDIP: Kalau Perampasan Aset Urgen, Terbitkan Perppu
Daftar Oleh-oleh Prabowo dari Lawatan ke 6 Negara Selama Dua Pekan