SEWAKTU.com -- Rudal ATACMS yang dipasok oleh Amerika Serikat kembali membuktikan daya hancurnya dengan menyerang pangkalan militer Rusia di wilayah Kursk.
Serangan ini, yang diduga dilakukan oleh pasukan Ukraina, menghancurkan sistem pertahanan udara canggih S-400 milik Rusia, termasuk stasiun radar yang kini terlihat hangus terbakar.
Meskipun waktu pasti serangan masih belum jelas, beberapa sumber Ukraina mengklaim bahwa serangan itu terjadi pada dini hari 24 November 2024.
Baca Juga: Rusia Luncurkan ICBM ke Ukraina: Serangan Rudal Balistik Antar-Benua Tanpa Hulu Ledak Nuklir
Sistem S-400 yang dihancurkan dikabarkan milik Resimen Rudal Anti-Pesawat ke-1490 dari Angkatan Darat Ke-6 Rusia.
Sumber Ukraina juga mengklaim bahwa sistem ini sebelumnya digunakan dalam mode darat-ke-darat untuk menyerang target di Ukraina.
Ini bukan pertama kalinya baterai S-400 di wilayah Kursk menjadi sasaran.
Baca Juga: Serangan Ukraina ke Wilayah Rusia dengan Rudal Atakams: Eskalasi Baru dalam Konflik 1000 Hari
Pada September 2024, Ukraina juga mengklaim keberhasilan menghancurkan instalasi radar S-400 lainnya di kawasan yang sama.
Serangkaian insiden ini menyoroti keterbatasan sistem pertahanan udara Rusia, meskipun secara teknologi S-400 dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
Kelemahan S-400 Hadapi Rudal ATACMS
Rudal ATACMS dirancang dengan karakteristik yang membuatnya sulit dilacak dan dicegat oleh sistem seperti S-400. Beberapa faktor kunci yang membuat S-400 rentan terhadap ATACMS antara lain:
1. Manuver Cepat dan Ketinggian Rendah
ATACMS terbang dengan kecepatan tinggi dan ketinggian rendah, yang mengurangi kemampuan radar tradisional S-400 untuk mendeteksi dan melacaknya secara efektif.
Artikel Terkait
Serangan Ukraina ke Wilayah Rusia dengan Rudal Atakams: Eskalasi Baru dalam Konflik 1000 Hari
Rusia Luncurkan ICBM ke Ukraina: Serangan Rudal Balistik Antar-Benua Tanpa Hulu Ledak Nuklir
Putin Umumkan Senjata Hypersonic Baru Rusia "Oresnik" Cepat, Mematikan, dan Sulit Ditangkal
NATO dan Ukraina Gelar Rapat Darurat di Brussel: Respon terhadap Penggunaan Rudal Hypersonic Rusia
Jerman Bersiap Hadapi Eskalasi Konflik Ukraina dan Ancaman Nuklir Rusia