SEWAKTU.com -- NATO dan Ukraina akan mengadakan rapat darurat di Brussel untuk membahas eskalasi terbaru dalam konflik dengan Rusia.
Pertemuan ini, yang dijadwalkan pada hari Selasa, akan melibatkan para duta besar negara-negara anggota NATO dan Ukraina.
Fokus utama rapat adalah tanggapan terhadap serangan rudal hypersonic jarak menengah eksperimental (IRBM) Rusia yang menghantam kota Dnipro.
Baca Juga: Putin Umumkan Senjata Hypersonic Baru Rusia Oresnik Cepat, Mematikan, dan Sulit Ditangkal
Dalam pidatonya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim bahwa serangan tersebut adalah balasan atas penggunaan senjata jarak jauh oleh Ukraina, yang dipasok oleh Amerika Serikat dan Inggris.
Kremlin, melalui juru bicaranya Dmitry Peskov, juga mengungkapkan bahwa Washington telah diberitahu setengah jam sebelum peluncuran rudal melalui jalur komunikasi deeskalasi nuklir.
Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengonfirmasi bahwa Kyiv dan sekutu NATO sedang membahas pengadaan sistem pertahanan udara yang mampu mencegat rudal balistik antar-benua (ICBM).
Baca Juga: Rusia Luncurkan ICBM ke Ukraina: Serangan Rudal Balistik Antar-Benua Tanpa Hulu Ledak Nuklir
Saat ini, Ukraina masih bergantung pada sistem Patriot yang telah diparkir di wilayahnya, tetapi Menteri Pertahanan Ukraina mengisyaratkan kebutuhan akan sistem baru, seperti Terminal High Altitude Area Defense (THAAD).
THAAD dikenal sebagai sistem pertahanan udara canggih yang dapat mencegat rudal balistik jarak pendek hingga menengah, baik di dalam maupun di luar atmosfer bumi.
Sistem ini dirancang untuk mencegah serangan rudal selama fase terminal penerbangan, termasuk rudal dengan kecepatan hingga Mach 10.
Baca Juga: Serangan Ukraina ke Wilayah Rusia dengan Rudal Atakams: Eskalasi Baru dalam Konflik 1000 Hari
Meskipun Amerika Serikat telah memasok THAAD ke sekutu seperti Israel, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, Ukraina saat ini belum menjadi operator sistem tersebut.
Para analis pertahanan memperdebatkan efektivitas THAAD dalam menghadapi rudal hypersonic Rusia yang dilaporkan memiliki kecepatan 2 hingga 3 kilometer per detik.
Sementara itu, diskusi dalam rapat darurat NATO dan Ukraina juga diperkirakan akan mencakup opsi lain, seperti memperkuat sistem pertahanan udara NASAMS dan menambah dukungan militer kepada Ukraina.
Artikel Terkait
Rusia Intensifkan Serangan di Front Timur, Ukraina Berlomba Kirim Bala Bantuan
Rusia Hentikan Pasokan Gas ke Austria: Konflik Harga dan Dampaknya di Eropa
Serangan Ukraina ke Wilayah Rusia dengan Rudal Atakams: Eskalasi Baru dalam Konflik 1000 Hari
Rusia Luncurkan ICBM ke Ukraina: Serangan Rudal Balistik Antar-Benua Tanpa Hulu Ledak Nuklir
Putin Umumkan Senjata Hypersonic Baru Rusia "Oresnik" Cepat, Mematikan, dan Sulit Ditangkal