SEWAKTU.com -- Pasokan gas Rusia ke Austria dari perusahaan energi Gazprom telah terhenti selama dua hari berturut-turut akibat sengketa harga, seperti yang dilaporkan pada Minggu (11/11/2024).
Meski demikian, gas yang tak terjual itu dengan cepat dibeli oleh negara-negara Eropa lainnya, termasuk Slovakia, Hungaria, dan Republik Ceko, yang tidak memiliki kontrak langsung dengan Gazprom.
Volume yang lebih kecil juga dikirim ke Italia dan Serbia, meskipun kedua negara ini merupakan anggota NATO.Kanselir Austria, Karl Nehammer, mengungkapkan bahwa penghentian pasokan gas oleh Gazprom sudah diprediksi sebelumnya, dan Austria telah mengambil langkah antisipasi.
Baca Juga: Paslon Pilkada Kota Bekasi Terlibat Dugaan Kasus Kekerasan Seksual, Korban Alami Trauma Berat
"Kami memiliki cadangan gas yang mencukupi untuk menghadapi situasi ini," ujar Nehammer, seraya menambahkan bahwa Austria dapat mengimpor gas dari Jerman dan Italia jika diperlukan.
Pasar gas Eropa saat ini berada dalam situasi yang sensitif terhadap dinamika geopolitik, terutama dengan adanya rencana penghentian transit gas Rusia melalui Ukraina yang akan berlaku pada akhir tahun ini.
Pipa-pipa gas yang sebelumnya mengalirkan pasokan dari Rusia ke Eropa melintasi wilayah Ukraina akan ditutup, karena Kiev menolak izin penggunaan pipa tersebut. Ukraina menduga bahwa keuntungan dari pengoperasian pipa gas digunakan untuk membiayai perang Rusia.
Seiring dengan meningkatnya suhu dingin di Eropa, permintaan energi untuk pemanas juga melonjak. Hal ini memaksa negara-negara Uni Eropa melakukan penarikan gas lebih awal dari lokasi penyimpanan mereka dibandingkan tahun lalu.
Baca Juga: Citra Satelit Ungkap Pangkalan Udara Iran Bersiap Sambut Jet Tempur SU-35 Rusia
Sebelum konflik Ukraina pada 2022, Rusia menjadi pemasok gas utama Eropa dengan pangsa pasar sebesar 35-40%. Namun, sejak perang dimulai, dominasi Gazprom telah terkikis oleh pasokan gas dari Norwegia, Amerika Serikat, dan Qatar.
Kini, sisa pasokan gas Rusia ke Eropa diperkirakan tidak akan berlangsung lama, terutama dengan rencana penutupan jaringan pipa era Soviet melalui Ukraina.
Jaringan pipa Yamal-Eropa melalui Belarus telah lebih dahulu ditutup akibat perselisihan politik, sementara jalur Nord Stream di Laut Baltik juga lumpuh akibat ledakan yang oleh Rusia dituduhkan pada Amerika Serikat dan Inggris.
Baca Juga: Rusia Intensifkan Serangan di Front Timur, Ukraina Berlomba Kirim Bala Bantuan
Jika Ukraina benar-benar menutup rute transit, pasokan gas Rusia yang tersisa akan dialihkan ke Slovakia dan Hungaria melalui jaringan pipa yang melintasi Turki.
Artikel Terkait
Rayakan 50 Tahun, Casio Ring Watch CRW-001-1JR Edisi Khusus Segera Dirilis
Hujan Rudal Rusia Mengguncang Ukraina, Polandia dan Hungaria Siaga Penuh
Inggris dan Prancis Izinkan Penggunaan Rudal Jarak Jauh oleh Ukraina, Dunia Menahan Napas
Rusia Intensifkan Serangan di Front Timur, Ukraina Berlomba Kirim Bala Bantuan
Citra Satelit Ungkap Pangkalan Udara Iran Bersiap Sambut Jet Tempur SU-35 Rusia